Hangout

SDM di Daerah Jadi Hambatan Berkembangnya Desa Wisata


Tantangan mengembangkan desa wisata ada pada Sumber Daya Manusia (SDM). 

Hal tersebut karena masih banyak SDM yang memiliki pendidikan rendah dan juga tidak memiliki pendidikan formal. 

Karena iu, dibutuhkan usaha yang kuat untuk mewujudkan kampanye sadar wisata 5.0 (KSW) untuk memajukan desa wisata yang ada di Indonesia. 

“Sadar wisata merupakan kegiatan yang ditujukan untuk membangun pola pikir dan meningkatkan kapasitas masyarakat agar menjadi pemeran aktif dalam pengembangan pariwisata di daerahnya,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Jakarta, Rabu (11/09/2024). 

Menparekraf menyampaikan bahwa desa wisata menjadi keunggulan dari pariwisata Indonesia, karena menonjolkan kekayaan alam, budaya, dan kearifan lokal.

Baca Juga:  JURNALISIK: Komunikasi dan Ekonomi Nasional Kacau, Jangan Ada Matahari Kembar!

Menparekraf juga menekankan pentingnya upskilling, reskilling, dan new skilling, dalam peningkatan SDM di desa wisata.

“Ada keterbatasan pembiayaan pasti, ada keterbatasan infrastruktur, tapi kalau kita bersama dengan semangat gotong-royong kolaborasi pentahelix, kami yakin kunci keberhasilan pengembangan desa wisata ada di tangan bapak/ibu sekalian,” kata Menparekraf Sandiaga.

Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga menjelaskan KSW 5.0 merupakan program konkret yang diharapkan tidak hanya meningkatkan kunjungan tapi juga penjualan produk-produk wisata dan ekonomi kreatif di desa wisata.

“Sehingga kesejahteraan masyarakat di desa-desa wisata semakin baik, juga aspek kualitas dan keberlanjutannya terjaga. Ini yang kami titipkan tadi ke 10 desa wisata dan ada tiga desa wisata terbaik KSW 5.0, yaitu dari Bantul dari Kelurahan Jagalan, juga dari Desa Wisata Sanankerto, dan Desa Ranu Pani,” kata Sandiaga.

Baca Juga:  Selain Meniikmati Libur Lebaran, Wisatawan Manfaatkan Waktu untuk Arisan Keluarga di Ragunan

Pada periode 2024, KSW 5.0 telah disesuaikan dengan lebih efektif dan tepat sasaran kepada desa yang telah mengikuti tahap sosialisasi di tahun 2023.

KSW 5.0 tahun 2024 mencakup 5 tahapan yakni FGD analisis kebutuhan pelatihan, pelatihan, pendampingan, penilaian dampak, dan forum pentahelix.

Pada tahun 2024 ini telah terpilih 10 desa wisata, yaitu Desa Taman Martani, Kabupaten Sleman; Desa Jagalan, Kabupaten  Bantul; Desa Lumban Bulbul, Kabupaten Toba; Desa Ranu Pani, Kabupaten Lumajang; Desa Sanankerto, Kabupaten Malang; Desa Bon Jeruk, Kabupaten Lombok Tengah; Desa Mertak, Kabupaten Lombok Tengah; Desa Buwun Sejati, Kabupaten Lombok Barat; Desa Komodo, Kabupaten Manggarai Barat; dan Desa Sombu, Kabupaten Wakatobi.

Baca Juga:  Titiek Puspa Tutup Usia

Back to top button