News

Sandi Damkar Depok: Pak Prabowo Tolong Tangkap Saya dan Orang yang Menyuap Saya


Usai kontrak kerjanya di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok diputus, Sandi Butar Butar kembali viral dengan mengunggah pengakuannya yang pernah disuap puluhan juta rupiah oleh pejabat  Dinas Damkar Kota Depok.

Upaya suap itu dilakukan untuk membungkam Sandi yang memang vokal menyuarakan berbagai masalah di Dinas Damkar Depok. Suap tersebut pada pertengahan tahun 2021 lalu lebih dari satu kali.

Dan kini setelah kontrak kerjanya tak lagi tidak diperpanjang oleh DPKP Kota Depok, ia meminta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto atas nasibnya ke depan.

Bahkan ia bersedia untuk ditangkap, asalkan pejabat yang menyuapnya juga ikut ditangkap.

“Pak Prabowo tolong saya pak, saya jujur-sejujurnya. Tangkap saya dan orang yang menyuap saya,” kata Sandi dalam rekaman video yang beredar, Selasa (7/1/2025).

Baca Juga:  KPK Sita 3 Aset di Jatim Senilai Rp9 Miliar terkait Kasus Suap Pokmas

Namun, ia mengaku suap yang diterimanya telah diserahkan semua ke panti asuhan, tempat ibadah serta rekan-rekan kerjanya.

“Saya mengakui menerima suap, tetapi saya memberikan ke panti asuhan, tempat ibadah dan teman teman anggota saya,” ucapnya.

Karena Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) atau Damkar Depok tidak memperpanjang kontrak kerja Sandi Butar Butar. Keputusan itu tertuang dalam surat berkop Damkar Depok nomor : 800/PPKT/PO.DAMKAR/1/2024.

“Saya tidak tahu apa alasan mereka tidak memperpanjang kontrak saya. Apakah karena memperjuangkan kebenaran, saya diberhentikan?” ucap Sandi.

Menurutnya, surat pemutusan kontrak kerja itu diterbitkan pada 2 Januari 2025 dan telah ditandatangani Plt. Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan Damkar Depok Tessy Haryati.

Baca Juga:  Mengerikan, Serangan Israel Tewaskan Sembilan dari Sepuluh Anak Dokter di Gaza

Dalam surat tersebut menyatakan bahwa Sandi sudah bekerja sejak 10 November 2015 hingga 31 Desember 2024, dan tidak diperpanjang kontraknya.

Sandi pun mempertanyakan keputusan itu dan menilai dirinya telah menjadi korban politik. Karena selama ini dirinya mengakui selalu menjalankan kinerjanya sesuai arahan.

“Saya jadi korban politik,” ujarnya.

Back to top button