Sebelum laga semifinal, tak ada yang meragukan Iga Swiatek dengan permainannya sejak putaran pertama Grand Slam Australian Open 2025.
Sejak putaran pertama 13 Januari, unggulan kedua itu tak pernah kehilangan set hingga semifinal. Emma Raducanu dan juga Emma Navarro, tak sanggup memberikan perlawanan ke petenis Polandia tersebut.
Namun semua prediksi berubah di semifinal. Melawan Madison Keys dari Amerika Serikat, Swiatek harus kalah 5-7 6-1 7-6(8).
Swiatek menyia-nyiakan match point pada kedudukan 6-5 di set ketiga. Ketika ditanya oleh wartawan seberapa sakitnya tidak mengonversi match point, kehilangan final pertama di Melbourne dan kehilangan kesempatan untuk menjadi nomor satu lagi. “Anda harus mengalaminya untuk mengetahuinya,” kata Swiatek kepada Reuters.
Keys, 29 tahun, adalah petenis Amerika Serikat kedua yang mengalahkan Swiatek di semifinal Australia Terbuka. Sebelumnya, ada Danielle Collins yang mengakhiri impian petenis Polandia itu pada tahun 2022.
Swiatek mengatakan dia membuat terlalu banyak kesalahan saat melawan Keys di Rod Laver Arena dan berharap dapat mengambil pelajaran darinya. “Saya tidak punya banyak waktu untuk membuat keputusan yang tenang.”
“Sulit untuk mengatakan apa yang sebenarnya hilang karena saya tahu bahwa saya bisa melakukan servis dengan lebih baik, misalnya, tetapi saya tidak akan mengatakan bahwa ada satu hal spesifik yang menyebabkan saya kalah,” kata petenis 23 tahun itu.
Dengan kekalahan dari Maddison Keys, Swiatek juga kehilangan kesempatan untuk merebut kembali status sebagai petenis peringkat satu dunia. Kekalahan Swiatek memastikan juara bertahan Aryna Sabalenka akan mempertahankannya untuk saat ini.