Arena

Sabalenka Bantai Gauff, Kokoh Jadi Ratu Tanah Liat Madrid


Petenis asal Belarusia, Aryna Sabalenka, sukses meraih gelar ketiganya di Madrid Open usai menaklukkan unggulan keempat Coco Gauff dengan skor 6-3, 7-6(3) pada final WTA 1000 yang digelar Sabtu (4/5) waktu setempat atau Minggu (5/5) WIB.

Dalam pertandingan berdurasi 1 jam 39 menit itu, Sabalenka berhasil meredam perlawanan Gauff yang berambisi meraih gelar perdananya tahun ini dan kembali ke posisi dua dunia.

“Saya sangat senang setiap kali kembali ke Madrid. Saya mencintai lapangan ini, atmosfernya, dan dukungan penonton yang luar biasa,” ujar Sabalenka seusai laga, dikutip dari laman resmi WTA.

Gelar ini menjadi trofi WTA Tour ke-20 dalam karier Sabalenka sekaligus menyamai rekor Petra Kvitova sebagai pemilik gelar Madrid Open terbanyak di sektor tunggal putri—masing-masing tiga kali. Sabalenka sebelumnya juara pada 2021 dan 2023, serta nyaris menang lagi tahun lalu sebelum dikalahkan Iga Swiatek di final.

Baca Juga:  Jadwal Indonesia vs Afghanistan: Garuda Muda Bidik Sapu Bersih Fase Grup

Tahun ini, petenis berusia 26 tahun itu sudah mengantongi tiga gelar: Brisbane, Miami, dan kini Madrid. Ia menjadi petenis kedua sepanjang sejarah yang mampu merebut gelar Miami dan Madrid di musim yang sama, menyamai capaian Serena Williams pada 2013.

Kemenangan atas Gauff juga memperpanjang catatan tak terkalahkan Sabalenka melawan petenis Top 10 musim ini menjadi 6-0. Secara statistik, ini merupakan kemenangan ke-31 Sabalenka di WTA Tour 2025, menjadikannya pemimpin klasemen kemenangan di atas Jessica Pegula (27 kemenangan).

Meski Gauff unggul 5-4 dalam rekor pertemuan sebelumnya dan pernah menang atas Sabalenka di tanah liat Roma 2021, pertandingan kali ini dikuasai Sabalenka. Ia memulai set pertama dengan dominan dan melesat hingga unggul 4-1. Meski Gauff sempat membalas satu break, Sabalenka tetap menutup set dengan meyakinkan.

Baca Juga:  Legenda Brasil Ronaldinho Bela Rafael Leao dari Kritik Tajam Milanisti

Set kedua berlangsung lebih ketat. Gauff sempat memimpin dan melakukan servis di kedudukan 5-4, namun Sabalenka tampil solid dan berhasil menyamakan skor. Dalam tiebreak, Sabalenka kembali menunjukkan ketangguhan mental dengan mengunci kemenangan usai Gauff melakukan double fault pada match point.

“Saya bekerja keras untuk bisa berada di level ini,” kata Sabalenka. “Permainan saya kini jauh lebih bervariasi, lebih stabil, dan saya merasa sangat berkembang, baik dalam pergerakan maupun sentuhan bola.”

Back to top button