Market

Rupiah Ambruk, Utang Luar Negeri Tembus RpRp7.144,6 Triliun, BI Bilang Masih Aman


Bank Indonesia mengumumkan utang luar negeri Indonesia pada triwulan I 2025 mencapai US$430,4 miliar atau sekitar Rp 7.144,6 triliun

Dengan kurs Rp16.558/US$, ULN Indonesia setara dengan Rp7.144,6 triliun. Porsi ULN di triwulan I-2025 itu, meningkat 6,4 persen secara tahunan atau year on year (tiwulan I-2024). Jika dibandingkan dengan ULN kuartal IV-2024 naik 4,3 persen.

Namun demikian, pihak BI bersikukuh ULN Indonesia masih terjaga. “Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia di triwulan I 2025 terjaga,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dikutip Jumat (17/5/2025).

Dikatakan Ramdan, BI mencatat, ULN pemerintah Indonesia di kuartal I-2025, melejit 7,6 persen secara tahunan (year on year/yoy). Di mana, utang pemerintah saat ini mencapai US$206,9 miliar, atau setara Rp3.425,9 triliun, Atau tumbuh 3,3 persen dibandingkan triwulan IV-2024.

Baca Juga:  Truk Batu bara PT BA Lewati Permukiman Warga, DPR Minta Perusahaan Bikin Jalan Sendiri

Ramdan mengatakan perkembangan utang luar negeri ini dipengaruhi penarikan utang dan aliran masuk modal asing di Surat Berharga Negara (SBN) internasional. Dengan masuknya dana asing untuk membeli SBN, artinya pemerintah menambah utang baru.

“Pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga kredibilitas dengan mengelola ULN secara hati-hati, terukur, dan akuntabel untuk mewujudkan pembiayaan yang efisien dan optimal,” kata Ramdan.

Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Ramdan mengatakan, pemanfaatan ULN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pemerintah juga tetap memperhatikan aspek keberlanjutan pengelolaan utang ini.

Berdasarkan sektor ekonomi, utang luar negeri pemerintah digunakan antara lain untuk Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 22,4 persen; administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 18,5 persen; jasa pendidikan 16,5 persen; konstruksi 12,0 persen; serta transportasi dan pergudangan 8,7 persen.

Baca Juga:  Presiden Prabowo Sudah Teken PP 19 Tahun 2025, Royalti Minerba Resmi Naik

“Posisi ULN pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah,” kata Ramdan.

Sedangkan ULN untuk swasta di triwulan I-2025, sebesar US$195,5 miliar, atau setara Rp3.237 triliun. Meningkat 1,2 persen secara tahunan, Pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,6 persen.

 

Back to top button