Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, Makassar krisis pasokan air bersih satu pekan terakhir.
Akibat krisis pasokan air bersih itu, manajemen RSUP Wahidin membagi jadwal setiap jamnya untuk memastikan aliran air mengalir di seluruh jumlah ruangan pasien yang diperkirakan jumlahnya mencapai 300 kamar.
“Pada kondisi normal, suplai air yang biasa kami miliki sekitar 700m/kubik per hari. Enam titik sumur bor, dan air yang dihasilkan hanya sekitar 200m kubik perhari, jadi memang ada kebutuhan kebutuhan tertentu yang tidak bisa dicukupi,” kata Aulia Yamin, Humas RSWS kepada wartawan.
Dikatakan, saat ini pihaknya memprioritaskan beberapa ruangan untuk dialiri air bersih, di antaranya kamar operasi, ruang cuci darah, ruang sterilisasi alat, laundry, ruang gizi dan ruang IGD.
“Ada beberapa ruangan yang diprioritaskan, seperti hemodelisa dan kamar operasi dan ruang sterilisasi. Ada pembagian jam di setiap jamnya, masing-masing waktu airnya dialirkan,” jelasnya
Belum diketahui sampai kapan krisis air bersih di rumah sakit rujukan Indonesia Timur itu berlangsung. Olehnya itu, pihaknya berharap keluarga pasien menggunakan air secukupnya.
“Kami mengharapkan keluarga pasien dan pengunjung rumah sakit dapat menghemat air dalam kebutuhan sehari hari. Ini untuk kepentingan bersama, karena biar bagaimanapun kepentingan pelayanan atau kepentingan pasien adalah yang utama,” ucapnya.
Untuk mendapatkan air keluarga pasien menadah air di malam hari untuk keperluan saat air tidak mengalir.
“Kami siasati pas subuh atau sebelum salat subuh ngisi botol-botol kosong,” ujar Popi, salah seorang keluarga pasien.
Untuk diketahui, beberapa hari terakhir hujan sempat mengguyur beberapa kabupaten/kota di Sulsel, termasuk di Kota Makassar.