Robot Humanoid Ini Menang Maraton, China Sebut Dirinya Calon Raja AI Dunia


Robot humanoid Tien Kung Ultra berhasil finis pertama dalam maraton setengah khusus robot humanoid pertama di Tiongkok, menandai langkah besar Beijing Humanoid Robot Innovation Centre (X-Humanoid) dalam ambisinya menjadi “Android” bagi robot cerdas di masa depan.

Dengan tinggi 180 cm dan berat 55 kg, Tien Kung menyelesaikan lintasan 21 km dalam waktu sekitar 2 jam 40 menit di kawasan Yizhuang, Beijing, pada Sabtu lalu. Kemenangan ini membawa X-Humanoid ke sorotan nasional, di tengah persaingan global yang semakin ketat dalam pengembangan AI berbentuk fisik (embodied AI).

Pesaing Android untuk Dunia Robotika

Didirikan pada November 2023, X-Humanoid merupakan konsorsium teknologi antara Beijing Jingcheng Machinery Electric Company, Beijing Xiaomi Robotics Technology, dan UBTech Robotics, masing-masing memegang saham 28,57 persen. Sisa saham dimiliki oleh entitas milik negara Beijing Yizhuang Robotics Technology Industry Development.

Xiong Youjun, CTO UBTech, bertindak sebagai General Manager. Dalam peluncuran platform terbuka Hui Si Kai Wu bulan lalu, Xiong menyebut sistem ini sebagai “Android untuk robot humanoid” – merujuk pada sistem operasi mobile buatan Google yang bersifat open-source dan mendominasi pasar ponsel global.

Platform tersebut dirancang untuk menjadi AI serbaguna yang dapat mengoperasikan berbagai jenis robot dalam tugas-tugas industri, termasuk menyortir barang dan menyusun balok.

Tien Kung Jadi Simbol Teknologi Terbuka

UBTech juga meluncurkan robot humanoid riset Tien Kung Xingzhe seharga 299.000 yuan (sekitar Rp692 juta), menyusul peluncuran “core platform” Tien Kung pada April 2024.

Pada November 2024, X-Humanoid secara resmi membuka akses kode sumber teknologi Tien Kung sebagai langkah memperkuat ekosistem robotika humanoid nasional. Xiong menyebut inisiatif ini sebagai strategi untuk mengamankan keunggulan Tiongkok dalam kompetisi teknologi global.

Persaingan Robotika Tiongkok Memanas

Maraton robot ini juga memperlihatkan sengitnya persaingan antarpemain besar dalam industri robotika Tiongkok. Robot buatan Noetix Robotics dari Beijing finis kedua, diikuti oleh robot dari DroidUp yang berbasis di Shanghai di posisi ketiga.

Robot dari Unitree, salah satu start-up robotika paling dikenal di Tiongkok, sempat jatuh saat start namun mampu melanjutkan lomba. Posisi akhirnya tidak diumumkan. Meski demikian, Unitree menyatakan tidak ikut serta secara resmi dalam lomba tersebut—robot mereka dioperasikan oleh klien secara independen.

“Performa robot humanoid dalam lomba tergantung pada kesiapan dan keahlian operator,” kata juru bicara Unitree kepada media China Star Market.

Exit mobile version