Arena

Rekam Jejak Kelam Patrick Kluivert: Utang Judi, Kasus Hukum hingga Minim Pengalaman Latih Timnas


Nama pelatih anyar timnas sepak bola Indonesia pengganti Shin Tae-yong mengerucut pada mantan pemain timnas Belanda, Patrick Kluivert yang tengah menarik perhatian publik, baik karena nama besar yang dimilikinya maupun rekam jejak kontroversial yang menyertai kariernya. Dari utang perjudian hingga kasus hukum, Kluivert membawa latar belakang yang penuh dinamika ke tengah ambisi PSSI untuk membawa Garuda terbang ke Piala Dunia 2026.

Dari Lapangan Hijau ke Skandal Judi

Salah satu sisi gelap dalam perjalanan karier Kluivert adalah keterlibatannya dalam perjudian yang menyebabkan utang sebesar 1 juta euro (sekitar Rp16,7 miliar) kepada geng kriminal. Media Belanda De Volkskrant melaporkan bahwa utang tersebut timbul saat Kluivert memasang taruhan pada pertandingan tim utama FC Twente selama periode 2011-2012.

Baca Juga:  Ancelotti Siap Sihir Timnas Brasil: Saya Datang untuk Menang Piala Dunia!
Patrick kluivert.jpg

Meskipun aktivitas tersebut tidak dianggap ilegal pada saat itu, Kluivert mengalami kerugian besar dan menjadi korban tekanan dari geng kriminal untuk melunasi utangnya. Penyidik tidak menemukan bukti keterlibatannya dalam pengaturan skor, namun skandal ini menjadi noda dalam kariernya.

Kasus Hukum di Masa Lalu

Pada 1995, saat masih berseragam Ajax, Kluivert terlibat dalam kecelakaan fatal yang menyebabkan kematian seorang pria bernama Marten Putman. Ia dijatuhi hukuman 240 jam pelayanan masyarakat atas insiden tersebut. Selain itu, pada 1997, Kluivert sempat dituduh melakukan pelecehan seksual, meskipun kasus ini tidak pernah dibawa ke pengadilan karena kurangnya bukti.

Minim Pengalaman sebagai Pelatih Timnas

Sebagai pelatih, Kluivert memiliki karier yang beragam namun minim pengalaman di level timnas. Ia pernah menjabat asisten pelatih Belanda (2012-2014), pelatih timnas Curacao (2015-2016), dan asisten pelatih Kamerun (2018-2019). Meskipun begitu, ia belum pernah membawa tim nasional berkompetisi di turnamen besar seperti Piala Dunia atau Piala Asia.

Baca Juga:  Fajar/Rian Tumbang, Indonesia Pulang Tanpa Gelar di Singapore Open 2025

Terakhir, Kluivert melatih Adana Demirspor di Liga Turki, namun hanya bertahan 1,5 tahun sebelum kontraknya diputus pada Desember 2023 karena performa buruk hanya meraih satu kemenangan dari enam laga terakhir.

Ambisi Baru di Indonesia

Penunjukan Kluivert oleh PSSI bertujuan membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, target yang belum pernah dicapai sejak era Hindia Belanda pada 1938. PSSI berharap nama besar Kluivert dapat menarik lebih banyak pemain diaspora berkualitas untuk memperkuat skuad Garuda.

Namun, dengan rekam jejak kontroversial dan pengalaman terbatas sebagai pelatih timnas, banyak pihak mempertanyakan apakah Kluivert adalah sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia menghadapi tantangan besar di kualifikasi zona Asia.

Baca Juga:  Jorginho Gabung Flamengo Usai 2 Musim Berseragam Arsenal

Meski kontroversial, Kluivert tetap memiliki reputasi sebagai mantan pemain hebat dengan segudang pengalaman di level klub. Kini, semua mata tertuju pada langkah pertamanya sebagai pelatih Timnas Indonesia, apakah ia mampu mengatasi keraguan dan membawa Garuda terbang tinggi atau justru menambah beban bagi PSSI.

Patrick Kluivert kini memikul harapan besar rakyat Indonesia. Hanya waktu yang akan menjawab, apakah kepercayaan ini berbuah manis atau menjadi perjudian baru PSSI.

Back to top button