Ratusan Ribu Warga Terdampak Banjir Semarang

Pemerintah Kota Semarang mencatat ada 158.137 warga terdampak bencana banjir yang terjadi selama tiga hari terakhir.
Curah hujan yang tinggi hingga luapan aliran sungai memperparah banjir di sejumlah wilayah di Semarang.
“Setidaknya sebanyak 20.000 nasi bungkus terdistribusi ke sejumlah daerah terdampak (banjir),” kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Jumat (15/3).
Warga terdampak banjir itu tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Genuk, Gayamsari, Pedurungan, Semarang Utara, Semarang Timur dan Tugu.
Ita, sapaan akrab Hevearita memastikan Pemkot Semarang telah bergerak cepat dalam penanganan banjir, mulai evakuasi warga yang terdampak, pendirian dapur umum, dan pendistribusian bantuan logistik.
Kepala Bidang Perlindungan Sosial Dinas Sosial Kota Semarang Rahayuningsih menambahkan bahwa pemberian makanan siap santap untuk sahur dan buka puasa itu, kata dia, juga didistribusikan satu pintu melalui kecamatan-kecamatan.
“Hari pertama (14/3) kami distribusikan makanan siap santap untuk sahur dan buka puasa sekitar 8.000 nasi bungkus, kalau hari kedua (15/3) ini totalnya bisa mencapai 20.000 nasi bungkus,” katanya.
Selain itu, ada bantuan sembako, seperti mi instan, beras, minyak goreng, air mineral, telur, dan sayur mayur. Lalu, ada pula popok bayi dan dewasa, selimut, pakaian pantas pakai, hingga obat-obatan.
Pendirian dapur umum tak hanya berada di Balai Kota Semarang, melainkan di sejumlah wilayah, seperti di Kantor Kecamatan Semarang Utara, Kantor Kecamatan Gayamsari, Kantor Kecamatan Genuk, dan Universitas Semarang (USM).
“Jadi, kecamatan yang ada dapur umumnya, kami suplai bahan pokoknya. Itu kami bagikan untuk beberapa kecamatan yang terdampak. Kami ada WhatApps Grup peduli bencana, dari sana tiap lurah dan camat memberikan data, jadi sesuai permintaan dan agar tidak mubazir,” katanya.
Dinsos, kata dia, berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) Semarang, Palang Merah Indonesia (PMI), dan TNI-Polri untuk mendistribusikan logistik permakanan dan obat-obatan menggunakan perahu karet.
“Alhamdulillah belum ditemukan kendala atau permasalahan yang berarti dalam pendistribusian logistik ini. Kesehatan masyarakat juga masih bisa dipantau, apabila ada apa-apa Ambulans Hebat juga selalu siaga keliling terus,” katanya.
Dinas Sosial Provinsi Jateng telah mendirikan dapur umum di Kaligawe lengkap dengan logistik bahan makanan, kemudian Kemensos juga telah mengirimkan bantuan berupa kasur untuk tempat pengungsian dan perahu karet untuk proses evakuasi dan penyaluran logistik.