News

Qatar-Mesir-AS Terus Upayakan Gencatan Senjata di Gaza


Qatar, Mesir, dan AS terus melanjutkan upaya bersama untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza, demikian disampaikan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, pada Selasa (20/5/2025).

“Kami terus bekerja sama dengan Mesir dan AS dalam upaya mencapai gencatan senjata di Gaza,” ujarnya dalam sambutan pembukaan Forum Ekonomi Qatar di Doha.

Ia menambahkan bahwa sejak awal perang di Gaza, Qatar telah berusaha menjadi mediator untuk mencapai kesepakatan yang dapat mengakhiri konflik dan memungkinkan para sandera kembali kepada keluarga mereka.

Sheikh Mohammed menekankan bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri perang adalah melalui jalur negosiasi, namun upaya tersebut ‘selalu disabotase dan dimanipulasi’.

Baca Juga:  Akui Ada 200 Orang Keracunan, Prabowo Nilai Keberhasilan MBG 99 Persen

Ia juga menyoroti bahwa serangan militer Israel yang terus berlangsung di Gaza telah menghancurkan peluang perdamaian, bahkan setelah pembebasan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander.

“Ketika tentara Israel-Amerika, Edan Alexander, dibebaskan, kami berharap itu menjadi momentum untuk mengakhiri tragedi ini. Namun, responsnya justru gelombang serangan udara yang lebih brutal,” tuturnya.

Edan Alexander dibebaskan pekan lalu oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, melalui proses negosiasi yang dipimpin oleh utusan khusus Presiden AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff.

Namun, tak lama setelah pembebasannya, militer Israel meningkatkan serangan udara di Jalur Gaza, yang menyebabkan lebih dari 500 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Meski mendapat desakan dari dunia internasional untuk menghentikan agresi, militer Israel terus melancarkan serangan brutal ke Gaza sejak Oktober 2023.

Baca Juga:  Pembatalan Mutasi TNI Diyakini Ada Campur Tangan Prabowo, Riak Perpecahan dengan Jokowi?

Hingga kini, hampir 53.500 warga Palestina tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang brutalnya yang terus berlangsung di wilayah kantong tersebut.

 

Back to top button