Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, memberikan pandangannya di balik keputusan wasit pada laga Deltras FC Vs Persibo Bojonegoro yang sempat menuai kontroversi hingga berujung pertandingan ulang.
Ogawa mengakui dalam laga yang berlangsung di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/1/2025), wasit yang memimpin jalannya pertandingan, Idfi Akbar Patha membuat keputusan keliru.
Terutama, saat membiarkan tim Persibo melakukan quick free-kick yang berujung pada gol penyeimbang. Padahal, kata Ogawa posisi para pemain Deltras dalam kondisi tidak siap untuk menerima serangan cepat, karena tengah berbincang dengan wasit.
“Anda bisa melihat sendiri, bek lawan (Deltras) telah kehilangan fokus karena satu pemain mereka tengah berbicara dengan wasit. Itulah mengapa semua percaya itu tidak diulang karena bolanya masih di sana,” ujar Ogawa kepada wartawan di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Jumat (31/1/2025).
“Untuk itu, menurut kami, keputusan wasit tidak bisa diterima. Wasit harus mengulang free-kick tersebut, itu poin utamanya,” tambahnya.
Ogawa menegaskan free-kick cepat pada dasarnya diperbolehkan, asal dilakukan dalam situasi yang tepat. Utamanya, eksekusi harus dilakukan di titik pelanggaran dengan bola dalam keadaan diam.
“Mengenai free-kick cepat, itu diperbolehkan. Namun, hanya bisa dilakukan di situasi dan kondisi yang tepat. Pemain melakukan pelanggaran di satu titik, maka sepakan harus dilakukan di titik itu juga,” kata Ogawa.
Keputusan wasit mengesahkan gol yang berawal dari quick free-kick akhirnya memicu kericuhan dalam laga antara Deltras dan Persibo. Insiden baku hantam pun tak terelakkan, memaksa pertandingan dihentikan meski hanya menyisakan beberapa menit sebelum waktu penuh.
Pasca-insiden, Komite Disiplin (Komdis) PSSI memutuskan untuk menganulir hasil pertandingan. PSSI pun menetapkan laga antara Deltras dan Persibo akan dilanjutkan untuk menyelesaikan sisa waktu yang belum dimainkan.
Namun, Persibo menolak melanjutkan pertandingan. Skuad berujuluk Laskar Angling Darma, kompak berdiri di pinggir lapangan sebagai bentuk protes terhadap operator Liga 2.
Hingga akhirnya, wasit memustuskan Deltras FC menang wo dan melaju ke babak 8 besar dan berada di grup X bersama dengan PSIM Yogjakarta, Persiraja Banda Aceh dan PSPS Riau.
