SulselNews

Program Bus Trans Sulsel Diminati, Keterisian Kursi Capai 100 Persen

INILAHSULSEL.COM, MAKASSAR – DAMRI bekerjasama dengan Pemprov Sulsel meluncurkan program Bus Trans Sulsel, yang menghubungkan berbagai kota dan kabupaten di Sulsel, termasuk Kabupaten Kepulauan Selayar yang berada di sudut paling selatan. Program ini menuai sukses dengan tingkat keterisian penumpang mencapai 80-100 persen.

“Trans Sulsel itu sangat membantu kami Pak Gubernur, terutama sarana transportasi yang mendukung kelancaran terutama bidang pendidikan dan juga usaha-usaha masyarakat,” ujar Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Saiful Arif, saat audiensi terkait persiapan Festival Taka Bonerate dan Dive Camp 2024, di Rumah Jabatan Gubernur, Jumat, (27/9/2024).

Program ini adalah bukti perhatian nyata dari pemerintah pusat dan provinsi. “Sehingga kami sudah merasakan bahwa Selayar bagian dari Sulawesi Selatan, kami sebelumnya merasa ditinggal dan sering diledek sebagai kabupaten luar negeri. Dengan program seperti ini menunjukkan kami bagian dari Sulawesi Selatan dan tidak terpisahkan dari Sulawesi Selatan,” tambahnya.

Baca Juga:  MUI dan Kemenag Ungkap Dampak Fatal Hubungan Inses usai Viral Grup Facebook Fantasi Sedarah

Di sisi lain, Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Erwin Terwo, menjelaskan, Trans Sulsel sudah menyiapkan satu unit kendaraan yang beroperasi dari Pelabuhan Pamatata ke Bentang Kota. Tingkat keterisian kursi hingga 100 persen.

“Dan Alhamdulilah khusus untuk load factor-nya sudah lebih sampai 80 persen hingga 100 persen. Sangat memuaskan,” katanya.

Peluncuran serentak program ini dilakukan Pj Gubernur Zudan Arif Fakrullah Senin, 10 Juni 2024 lalu di Alun-alun Kota Pangkajene, Kabupaten Pangkep.

Salah satu poin yang disampaikannya, program transportasi subsidi seperti yang digagas Dishub Sulsel ini sangat penting. Transportasi bisa menopang pendidikan serta angkutan barang. Senada apa yang disampaikan oleh Wakil Bupati Selayar.

Baca Juga:  Walkot Semarang Sebut Jebolnya Tanggul Laut di Tanjung Emas Akibat Fenomena Alam

“Berdasarkan hasil kajian, salah satu penyebab putus sekolah karena tidak tersedianya transportasi ke sekolah,” ujarnya. (*)

Back to top button