Polisi Masih Kejar 2 Buronan Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar, Bakal jadi Tersangka Baru?

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol. Didik Supranoto mengungkap kemungkinan adanya tersangka baru dari kasus uang palsu di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sebab, sampai saat ini, pihak kepolisian terutama Polres Gowa masih berupaya mencari keberadaan dua orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) alias buron.
“Saat ini penyidik masih melakukan pencarian terhadap dua DPO. Nanti kalau sudah ada hasil, akan kami sampaikan,” ujar Kombes Pol. Didik saat dihubungi Inilah.com, Selasa (31/12/2024).
Saat disinggung apakah dua buron tersebut berpotensi menjadi tersangka, Didik mengatakan hal itu bergantung pada proses pemeriksaan lebih lanjut. “Iya, nanti tergantung hasil pemeriksaan oleh penyidik,” tambahnya.
Lebih lanjut, mengenai identitas kedua DPO tersebut, Didik mengaku belum mendapatkan informasi detail. “Saya belum dapat infonya, dari Kapolres Gowa,” ujarnya.
Sebagai informasi, Polres Gowa telah menetapkan 19 tersangka dalam kasus ini. Salah satu tersangka terbaru adalah ASS, seorang pengusaha sekaligus politisi, yang diduga menjadi donatur utama sekaligus saksi kunci.
ASS diduga sebagai dalang utama kasus produksi dan peredaran uang palsu sindikat Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Meski demikian, Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, pada Minggu (29/12/2024) lalu belum bisa mengungkapkan peran ASS yang sebenarnya dalam kasus
“Kalau untuk prosesnya, nantikan kita periksa lagi yang bersangkutan sebagai tersangka,” katanya.
Sebelumnya, nama ASS muncul dalam kasus pabrik uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar, usai pihak kepolisian menangkap dua orang tersangka, Muhammad Syahruna (52) dan John Biliater Panjaitan (68) di Makassar.
Nama ASS juga masuk dalam daftar buron, mengingat dugaan perannya sebagai pemodal utama.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Yudhiawan Wibisono, sempat mengungkap bahwa ASS bukan sosok yang asing di dunia politik. Ia diketahui pernah mencalonkan diri sebagai Wali Kota Makassar pada 2013 dan dikabarkan memiliki ambisi untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan 2024.