Pj Gubernur Bahtiar Tiba di Sulbar Bawa Kabar Baik, Umumkan Penerbangan Setiap Hari Mamuju – Makassar

INILAHSULSEL.COM – Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), menegaskan posisinya sebagai daerah penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN), yang rencananya akan mulai ditempati Presiden Joko Widodo pada Juli 2024.

Seiring dengan itu, kementerian-kementerian lain juga akan secara bertahap pindah dan berkantor di IKN.

Menghadapi situasi ini, Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, langsung bergerak cepat setelah dilantik dengan menghubungi dua maskapai penerbangan besar di Indonesia.

Pada Minggu, 19 Mei 2024, saat tiba di Bandara Tampa Padang Mamuju, Bahtiar mengonfirmasi bahwa mulai 1 Juni 2024, maskapai Batik Air akan membuka rute penerbangan harian.

“Sehari setelah dilantik, saya sudah menyurati maskapai Batik Air dan Garuda untuk menambah jadwal penerbangan,” ujar Bahtiar kepada awak media di Bandara Tampa Padang Mamuju, Minggu (19/5/2024).

Dalam waktu singkat, pihak Lion Group memberikan tanggapan positif dengan berjanji akan menambah frekuensi penerbangan di Bandara Tampa Padang Mamuju.

“Saya sempat berdiskusi dengan Sekprov tentang jumlah penerbangan dalam seminggu, dan ternyata hanya tiga kali. Oleh karena itu, saya langsung mengirim surat ke maskapai dan sudah direspon,” tambahnya.

Menurut Bahtiar, jika penerbangan hanya tiga kali seminggu, hal ini tentu akan membatasi interaksi sosial dan mempengaruhi perkembangan ekonomi di Sulawesi Barat.

“Saya minta agar rute Mamuju-Makassar bisa diterbangkan setiap hari, dan alhamdulillah sudah disetujui. Mulai 1 Juni 2024, penerbangan harian akan dimulai,” ungkapnya.

Selain itu, Bahtiar juga meminta adanya rute penerbangan langsung dari Jakarta ke Mamuju, serta penerbangan ke Balikpapan.

“Agustus nanti IKN mulai beroperasi dan rapat-rapat akan dilakukan di sana, bukan lagi di Jakarta. Permintaan ini diterima oleh maskapai karena sebagian besar rapat akan diadakan di IKN,” jelasnya.

Bahtiar menambahkan bahwa dengan adanya transportasi udara ke IKN, tidak mungkin menggunakan kapal laut karena membutuhkan waktu yang lama.

“Masa harus ke Makassar dulu baru ke Balikpapan? Tentu itu butuh waktu lebih lama. Karena itu, saya meminta maskapai untuk membuka rute langsung ke Balikpapan,” ujarnya.

“Kita akan menjalankan program-program yang baik dan fokus pada prioritas. Pelabuhan juga akan kita perhatikan agar tidak perlu lagi harus ke Pare-pare,” tandasnya.

Exit mobile version