INILAHSULSEL.COM, BANTAENG – Penjabat Bupati Bantaeng, Andi Abubakar membuka Sosialisasi dan Monitoring Aplikasi Inzting Sulawesi Selatan Tingkat Kabupaten Bantaeng di Balai Kartini Bantaeng, Senin (4/12/2023). Dia mengaku salut dengan berbagai manfaat dari aplikasi tersebut.
Untuk diketahui, Inzting merupakan singkatan dari Ikhtiar Men-zero-kan Stunting. Aplikasi yang dibuat Pemkab Takalar ink kemudian akan dimanfaatkan oleh seluruh kabupaten kota se-Sulsel dalam pendataan dan penanganan kasus stunting.
“Kami mengapresiasi dan mendukung penuh kehadiran aplikasi Ikhtiar Men-Zerokan Stunting (Inzting) Sulsel yang merupakan inovasi dalam menghimpun satu data penanganan stunting di Provinsi Sulsel,” kata Abubakar dalam keterangannya yang diterima Selasa (5/12/2023).
Abubakar pun berharap sosialisasi dan monitoring dalam kegiatan itu dapat membuahkan hasil dalam percepatan penurunan stunting sehingga dapat mencegah stunting bagi generasi baru di Sulsel khususnya Kabupaten Bantaeng.
“Kami berharap aplikasi ini mendukung Pemda dalam program percepatan penurunan stunting berbasis digital serta memberikan output pemetaan pencegahan stunting dari hulu hingga ke hilir yang akan menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan program dan kegiatan di seluruh tingkatan,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten 1 Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Rasyid menjelaskan bahwa Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir (2019-2022), prevalensi stunting di Sulsel mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil SSGBI tahun 2019 prevalensi stunting di Sulsel mencapa angka 30,6%, kemudian tahun 2022 turun menjadi 27,2%. Pemprov Sulsel berkomitmen untuk menurunkan prevalensi stunting, mengingat target nasional 2024 mendatang harus 14 persen.
“Bapak Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan menjadikan penanganan stunting sebagai salah satu program prioritas. Sehingga beliau berusaha semaksimal untuk dapat menzerokan stunting di Sulsel,” kata Muhammmad Rasyid.
Berbagai upaya telah dilakukan Pj Gubernur Sulsel untuk menekan angka stunting. Salah satunya adalah dengan mengembangkan aplikasi Inzting yang digunakan oleh 24 Kabupaten dan Kota.
“Aplikais Inzting memiliki terobosan untuk menyiapkan satu data bagi seluruh instansi terkait yang memiliki kewajiban secara langsung dalam penanganan stunting,” tuturnya.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting Kab. Bantaeng tahun 2021 sebesar 22,5% dan menurun ke 22,1% pada tahun 2022.
Turut hadir pula Pj Ketua Tim Penggerak PKK Bantaeng; Kepala Dinas DP3A Dalduk KB Provinsi Sulsel; perwakilan dari Diskominfo-SP Sulsel sebagai Tim Koordinasi Inzting Sulsel; Pimpinan OPD, Camat, Lurah, dan Kepala Desa se Kabupaten Bantaeng; serta admin Kabupaten dan Kader Inzting Sulsel.