Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga, PDIP Bisa Mandek Gara-gara Hasto

Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mendorong untuk Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berbesar hati menggeser Hasto Kristiyanto dari posisi sekretaris jenderal banteng moncong putih. Jangan karena terlalu sayang Hasto, malah partai yang dikorbankan.
Jamiluddin mengingatkan, posisi Hasto yang tersangkut kasus korupsi Harun Masiku akan mempengaruhi kinerja Kesekjenan partai.
“Kalau Hasto ini pikirannya dan tenaganya jadi terbagi untuk menghadapi kasus, sementara Ibu Mega ini sudah sepuh. Maka kalau hasto tidak segera diganti, ini bisa jadi PDIP nanti organisasinya bisa mandek,” kata Jamiluddin saat dihubungi Inilah.com, Jakarta, Minggu (5/1/2025).
Hasto, kata dia, selama ini bisa dianggap sebagai pengganti Megawati dalam menjalankan tugas sehari-hari kepartaian. Akan jadi berantakan jika, Hasto sebagai motor utama partai malah sedang bermasalah.
“Karena itu saya setuju dianya itu memang sebaiknya diganti. Apakah itu menjadi Plt sekjen atau bagaimana itu tentu diserahkab sesuai AD/ART yang ada di PDIP,” ucap dia.
Bukan saja masalah terganggunya aktivitas kepartaian, Jamiluddin mengatakan ada banyak faksi di internal PDIP. Tentu kondisi Hasto yang sedang bermasalah, akan memancing faksi lain untuk bermanuver demi merebut posisi sekjen.
“Masing-masing faksi dengan Hasto ini sedang bermalasah, tentu faksi-faksi lain berupaya ingin menjadi orang paling dekat dengan Ibu Mega,” tuturnya.
Dorongan senada juga disuarakan Direktur Riset Trust Indonesia, Ahmad Fadhli. Menurutnya, PDIP sebaiknya memecat Hasto ketimbang membebani partai. Jika tidak, Fadhli menambahkan, PDIP nantinya akan dianggap sebagai partai yang tidak punya komitmen pada penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
“PDIP akan terbawa-bawa kasus tersebut dan seolah-olah partai ikut membela apa yang tengah dilakukan Hasto dalam membela diri. Terutama saat menyerang Jokowi dan mengancam membuka skandal hukum yang melibatkannya dan keluarganya,” kata Fadhli, Minggu (5/1/2025).
Diketahui, Hasto bersama segelintir kader PDIP ditengarai sedang memainkan praktik politik sandera. Politikus banteng moncong putih Guntur Romli yang menyuarakan pertama kali perihal adanya video skandal pejabat dan petinggi negara.
Guntur menyebut, Hasto memiliki kartu AS para pejabat yang diduga korupsi. Dia mengklaim, bukti ini mengubah peta pemberantasan korupsi di Indonesia. Guntur juga mengatakan, Hasto telah membuat puluhan video untuk mengungkap skandal para pejabat korup tersebut.
Mantan politikus PSI ini menyebut video yang dibuat Hasto merupakan lanjutan dari video keterangannya seusai ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
“Yang menarik adalah Mas Hasto telah membuat puluhan video. Itu adalah yang tadi disampaikan itu yang pertama. Akan ada lanjutan puluhan video yang juga disitu akan membongkar dugaan keterlibatan petinggi-petinggi negara kasus korupsi,” ujar Guntur.