Saat berkantor di Istana Bogor, Jawa Barat, Presiden Prabowo Subianto kedatangan tamu istimewa, Perdana Menteri (PM) Jepang, Shigeru Ishiba. Banyak hal yang dibicarakan termasuk kerja sama sektor ekonomi.
Usai pertemuan pada Sabtu (11/1/2025), PM Ishiba menyampaikan adanya rencana kerja sama ekonomi berbentuk stabilitas sumber energi. “Selanjutnya di bidang ekonomi, telah disepakati untuk meningkatkan kerja sama pasokan energi yang stabil supaya dapat membantu perkembangan ekonomi secara berkelanjutan,” kata PM Ishiba.
Jepang yang berjuluk ‘Saudara Tua’ bagi Indonesia itu, sepakat untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Muara Laboh, Solok, Sumatra Barat.
“Sudah mengkonfirmasikan kerja sama di bidang dekarbonisasi dan energi Serta di bidang pertambangan mineral yang kritis serperti PLTP Muara Laboh Sumatra Barat di bawah Asia Zero Emission Community. Dan juga untuk hidrogen, amonia, biofuel dan sebagainya,” kata PM Ishiba.
Bersama Presiden prabowo, PM ishiba membicarakan ihwal jaminan keamanan bagi proyek PLTP Muara Laboh. Untuk itu, perlu adanya kesepemahaman antar kedua pemimpin negara tersebut. Agar proyek PLTP Muara Laboh bisa segera dikerjakan.
“Kami ingin mendorong kerja sama di bidang sumber daya dan infrastruktur untuk menjaga jaminan keamanan energi dan dekarbonisasi melalui berbagai jalur,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo menyambut kedatangan PM Ishiba dengan iringan musik serta barisan siswa SD hingga SMP yang tengah mengibarkan bendera Indonesia dan Jepang secara bersamaan.
Pantauan Inilah.com, PM Ishiba tiba di kompleks Istana Kepresidenan Bogor sekitar pukul 10.00 WIB. Mungkin hanya kebetulan, keduanya mengenakan jas berwarna senada, yaitu abu-abu.
Setibanya PM Ishiba di Istana Kepresidenan Bogor, Presiden Prabowo langsung menyambut hangat. Bahkan, Prabowo sempat memberi hormat sebelum akhirnya bersalaman.
Informasi saja, bantuan Jepang di proyek PLTP Muara Laboh sebelumnya diutarakan Menko Perekonomian Airlangga. Komitmen ini merupakan salah satu hasil rapat AZEC Indonesia dan Japan Joint Task Force Steering Committee bersama Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Saito Ken, dan Ketua Dewan Direksi Japan Bank of International Cooperation (JBIC) Tadashi Maeda.
“Indonesia adalah mempunyai shortlist terbesar yaitu 34 proyek. Proyek yang masuk dalam AZEC ini sebuah proyek yang dibidangi Indonesia dan Jepang,” ungkap Airlangga usai forum di St Regis Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Pada pertemuan tingkat menteri, Menko Airlangga menyampaikan hal-hal yang menjadi prinsip untuk mendorong transisi energi, menjaga keberlanjutan, dan mengembangkan beberapa pilot project. Salah satumya, proyek yang didukung yakni 15 proyek panas bumi (geothermal), termasuk PLTP Sarulla dan PLTP Muara Laboh.
