
Perajin memasak Lamang Tapai dengan cara dibakar di industri rumahan, kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (6/4/2022). Memasuki bulan suci Ramadan, perajin mengaku permintaan makanan khas Tanah Datar, Sumatera Barat ini banjir pesanan.

Dalam sehari perajin dapat memproduksi Lamang Tapai sebanyak 400 hingga 500 batang untuk memenuhi permintaan buka puasa.

Proses memasak Lamang Tapai memakan waktu hingga tiga jam. Lamang tapai yang berisi beras ketan dimasukkan ke dalam cetakan bambu yang dilapisi dengan daun pisang.

Kemudian, bambu yang berisi beras ketan dan santan ini dibakar dengan bara api dari kayu bakar. Metode masak ini juga akan membuat ketan mengembang sempurna.

Lamang tapai menjadi salah satu makanan tradisional yang menjadi kuliner khas bulan suci Ramadan.

Perajin lamang tapai di kawasan Senen mengaku mengalami kenaikan jumlah permintaan hingga 3 kali lipat saat bulan suci Ramadan.

Perajin memproduksi 400 hingga 500 Lamang Tapai dalam sehari.

Makanan tradisional khas Tanah Datar, Sumater Barat ini menjadi makanan yang nikmat disantap saat berbuka puasa.

Aroma kayu bakar yang bercampur dengan santan, daun pisang, dan bambu muda akan sangat khas saat menikmati Lamang Tapai waktu berbuka puasa.

Tapai merupakan fermentasi dari ketan merah selama beberapa hari yang diberi ragi dan dicampurkan dengan aroma cengkih serta cabai.

Lamang tapai memiliki rasa yang khas, yaitu gurih dan asam sehingga cocok untuk menu berbuka puasa.

Lamang tapai dijual dengan harga Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per batang. Lamang tapai dijual di sepanjang jalan kawasan Kuliner Minang, Pasar Senen, Jakarta Pusat.