Arena

Perpres soal Pemuda Jadi Pertaruhan Indonesia Emas 2045, Kemenpora: Kalau Gagal, Bisa Bencana


Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) Yohan menekankan pentingnya perubahan atas Perpres Nomor 43 Tahun 2022 mengenai Koordinasi Strategis Lintas Sektor Pelayanan Kepemudaan, serta penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pelayanan Kepemudaan.

Hal ini pula yang dibahasa dalam rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga (K/L) pada Jumat (16/5/2025), di Auditorium Wisma Menpora, Jakarta. Rapat ini dipimpin oleh Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, dan diikuti oleh 58 K/L.

Yohan menyebut perubahan Perpres tersebut bukan hanya kebutuhan administratif, melainkan penting untuk menentukan arah keberhasilan Indonesia dalam menghadapi puncak bonus demografi dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Ya, bahwa taruhan kalau kita tidak berhasil ya hari ini, ya, teristimewa karena ini saat-saat menghadapi bonus demografi. Nah, kalau tidak berhasil, taruhannya ya kita menjadi bencana,” kata Yohan.

Baca Juga:  Petenis Muda Indonesia Janice Tjen Jadi Juara ITF W35 di Korea

Bencana yang dimaksud Yohan ialah, kondisi saat para pemuda tidak lagi mampu untuk meningkatkan kualitasnya demi bisa berdaya saing. Sehingga pada tahun 2045 saat Indonesia berharap para pemuda menjadi pemimpin, harapan tersebut justru sirna.

“Nah ini makanya momen penting saat ini yang tadi disampaikan juga bahwa pemuda itu menjadi hal yang penting ya untuk dimajukan demi Indonesia Emas 2045 nanti,” kata Yohan lagi.

Yohan menjelaskan, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan yang dilanjutkan dengan Perpres Nomor 43 Tahun 2022 mengamanatkan Menteri Pemuda dan Olahraga sebagai koordinator dalam pembangunan kepemudaan.

Salah satu landasan yang disiapkan, kata dia, adalah melalui Perpres dan RAN yang di dalamnya berisi konsensus dari masing-masing kementerian/lembaga untuk berkolaborasi melaksanakan program kepemudaan.

Baca Juga:  Verstappen Rebut Pole Position GP Arab Saudi, Duo McLaren Gagal Salip di Detik Terakhir

Oleh sebab itu, rakor hari itu menjadi langkah penting untuk menyusun aturan agar program kepemudaan bisa berlangsung bersama semua unsur lintas sektoral.

“Kami juga nanti akan menyusun pelayanan kepemudaan itu berdasarkan tematik supaya mempermudah, misalnya terkait dengan kewirausahaan, terkait dengan bagaimana upaya untuk mencegah kebencanaan. Nah itu kan kementerian lembaga lain bisa kami ajak bersama-sama,” tuturnya.

Sementara itu, Wamenpora Taufik Hidayat menegaskan pemuda memiliki peranan strategis sebagai penggerak pembangunan bangsa.

Tidak dapat dipisahkan dari dinamika perubahan global yang terus berkembang. Pembangunan kepemudaan bukanlah isu sektoral yang dapat diselesaikan oleh satu institusi saja melainkan lintas sektoral.

“Koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat diperlukan agar pelayanan kepemudaan dapat berjalan secara holistik, terintegrasi, dan berkelanjutan,” imbuh Wamenpora Taufik.

Baca Juga:  Kalah dari Roma, Inter Milan Lengser dari Puncak Klasemen Serie A

“Semua harus berkomitmen bergerak cepat untuk meningkatkan kualitas kepemudaan menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Back to top button