Market

Percaya Punya Potensi Ekonomi Dahsyat, Luhut Kembangkan Bisnis Kemenyan


Masih ingat Luhut Binsar Panjaitan? Eks Menko Kemaritima dan Investasi (Marves) atau menteri segala urusan di era Joowi? Mulai hilirisasi nikel hingga pemutihan lahan sawit.

Kini Luhut dipercaya Presiden Prabowo Subianto menjabat Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN). Sedang sibuk urus kemenyan, lho?

Kata Luhut, jangan pernah remehkan kemenyan yang diyakininya bisa memperkuat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani di Sumatra Utara (Sumut).

“Hilirisasi bukan hanya soal menciptakan nilai tambah dari kekayaan alam, tetapi juga bagaimana manfaat ekonominya bisa mengalir hingga ke desa-desa tempat sumber daya tersebut berasal,” kata Luhut dikutip dari Antara, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Dia menambahkan, kemenyan merupakan komoditas yang sering terabaikan meskipun memiliki nilai besar dan dampak yang nyata bagi masyarakat, khususnya di Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan.

Baca Juga:  Ini Aksi Nyata BRI Menanam - Grow and Green di Pulau Kapoposang

Padahal, lanjut dia, kemenyan alami dari Sumatra Utara adalah yang terbaik di dunia, dan sudah diekspor ke banyak negara di Asia dan Eropa.

“Resin dari pohon Styrax benzoin ini dibutuhkan di berbagai industri, seperti parfum, aromaterapi, makanan, hingga farmasi. Namun, harga yang diterima petani masih sangat rendah, padahal ekspor kemenyan kita pada 2024 mencapai 43 ribu ton dengan nilai lebih dari 52 juta dolar AS,” ujarnya.

Ketua DEN juga menekankan pentingnya hilirisasi berbasis komunitas. Dengan menggunakan teknologi sederhana seperti distilasi uap, petani dapat menghasilkan minyak kemenyan, resin terstandar, hingga bioaktif siap ekspor.

Atas dasar itu, DEN berencana mulai mengembangkan hilirisasi kemenyan berbasis komunitas.

Baca Juga:  Di Tengah Badai PHK, Koperasi Merah Putih Sebut Bisa Serap 1,6 Juta Tenaga Kerja

“Minat dari pelaku usaha dan mitra potensial sudah mulai terbentuk. Namun, yang terpenting adalah kerja sama yang terintegrasi antara lintas kementerian, pemerintah daerah, dan pelaku usaha agar hilirisasi kemenyan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat,” jelas dia.

Luhut juga telah mendiskusikan digital sebaran lahan dan pohon kemenyan bersama Kementerian Kehutanan, Badan Pengelola Kawasan Hutan, Bupati Tapanuli Utara, Bupati Humbang Hasundutan, serta Forkompimda setempat.

Hal itu bertujuan untuk memastikan tiap langkah pembangunan dilakukan berbasis data yang akurat dan kebutuhan di lapangan.

Luhut menegaskan bahwa hilirisasi kemenyan adalah salah satu contoh konkret upaya untuk memperkuat ekonomi lokal, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjaga biodiversitas hutan.

Baca Juga:  Pakar Singgung Dampak Cadangan Devisa yang Makin Tergerus terhadap Perekonomian

Langkah itu juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

“Jika dikelola dengan tepat, kemenyan bisa menjadi contoh nyata keberhasilan hilirisasi berbasis komunitas. Program ini tidak hanya tumbuh dari desa, tetapi juga memberikan dampak besar bagi dunia,” tuturnya.

 

Back to top button