Pengelola Bromo Bakal Polisikan Sopir Jip yang Anarkis di Loket Tiket


Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bakal mengambil langkah hukum terkait aksi demo anarkis sopir jip wisata di loket kawasan pintu masuk Gunung Bromo, di Cemorolawang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (4/5).

“Terhadap perusakan, pencurian aset, dan intimidasi kepada petugas, kami segera melaporkannya,” kata Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (6/5).

Rudi menjelaskan bahwa pada Minggu sekitar pukul 06.30 WIB, terdapat 144 jip dari beberapa dari beberapa operator tur akan masuk ke pintu pemeriksaan.

Kemudian, dari jumlah itu terdapat 92 pengemudi jip belum melakukan pemesanan tiket secara daring.”Petugas meminta 92 kendaraan melakukan pemesanan tiket di tempat, kondisi ini menimbulkan kemacetan di pintu penjagaan tiket,” ujarnya.

Kemacetan semakin diperparah dengan adanya arus jip yang akan keluar dari kawasan Gunung Bromo.

Kemudian dari situ lah beberapa tur leader, pengemudi jip, dan perwakilan agen mulai mendatangi petugas BB TNBTS di loket itu untuk menyampaikan keluhan terhadap situasi yang ada.

“Mereka mengerumuni, mendorong, dan melontarkan kata kasar kepada petugas. Patut diduga ada oknum yang memperkeruh situasi,” kata dia.

Tak hanya itu, beberapa pengemudi jip dan perwakilan agen juga diduga masuk ke dalam Kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I untuk mencari Kepala Bidang Wilayah I.

“Karena tidak menemukan yang bersangkutan mereka diduga melakukan perusakan terhadap inventaris kantor SPTN, termasuk mengambil kunci kendaraan roda empat BB TNBTS. Patut diduga ini sudah terencana,” ucapnya.

Balai Besar TNBTS menegaskan, proses pembelian tiket masuk kawasan Gunung Bromo telah sepenuhnya menggunakan sistem pemesanan daring sejak 1 Oktober 2019.

Exit mobile version