
INILAHSULSEL.COM – Bencana banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah Sulawesi Selatan telah mengakibatkan kegagalan panen yang cukup signifikan, menurut Prof. DR. Suardi Bakri, seorang Pengamat Pertanian di wilayah tersebut, Senin (13/5/2024).
Menurut Prof. Suardi, dampak ini terlihat jelas dalam aspek produksi pertanian Sulsel.
Daerah-daerah seperti Wajo dan Sidrap, yang merupakan penghasil beras utama dan kontributor penting bagi pasokan beras nasional, terdampak secara serius.
“Kondisi ini berpotensi menimbulkan gagal panen yang signifikan,” ungkap Prof. DR. Suardi Bakri.
“Dengan adanya lahan pertanian yang terdampak (puso), langkah penanaman ulang menjadi suatu keharusan untuk memulihkan produksi pertanian,” tambahnya.
Prof. Suardi juga menambahkan bahwa kegagalan panen tidak selalu berdampak langsung pada kenaikan harga beras.
“Diperlukan analisis yang lebih mendalam. Jika daerah-daerah di Sulsel yang tidak terdampak bencana dapat meningkatkan produksi, maka hal ini tidak akan berpengaruh pada harga,” ungkapnya.
Namun demikian, Prof. Suardi menyoroti bahwa jalur distribusi di beberapa daerah dapat menjadi pemicu kenaikan harga. Misalnya, daerah yang terisolasi akibat bencana akan mempengaruhi harga di pasaran.
Beliau menegaskan perlunya kerjasama dalam berbagai upaya untuk menjaga lingkungan, sehingga bencana semacam ini dapat dicegah.