Penerimaan Pajak Turun, Bimo Wijayanto Diminta Sri Mulyani Cari Solusi


Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta kepada Direktur Jenderal Pajak yang baru, Bimo Wijayanto, agar mencari solusi untuk meningkatkan penerimaan negara dari perpajakan. Meningkatkan penerimaan negara juga tuntutan dari Presiden RI Prabowo Subianto.

Di antara saran yang disampaikan Sri Mulyani pada Bimo untuk meningkatkan penerimaan pajak adalah dengan aktif berkolaborasi. 

Catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diungkap Sri Mulyani dalam Sidang Paripurna DPR RI, Selasa (20/5/2025) melalui paparan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal 2026, penerimaan pajak periode Januari hingga April 2025 sebesar Rp 557,1 triliun. Angka ini setara 25,4% terhadap APBN 2025. Akan tetapi, penerimaan pajak ini turun 10,8% dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat Rp 624,2 triliun. 

Penerimaan negara dari setoran pajak pada 2025 ditargetkan Rp2.189 triliun atau naik 13,9 persen ketimbang outlook 2024. 

“Kami memahami harapan pimpinan negara, penerimaan negara harus meningkat, tax ratio harus meningkat, pelayanan kepada wajib pajak harus membaik, kepastian mengenai perpajakan juga harus meningkat, transparansi dan tata kelola harus terus diperbaiki,” kata Sri Mulyani dalam pelantikan pejabat eselon I Kementerian Keuangan di Jakarta, Jumat (23/5/2025). 

Selain mencari solusi untuk meningkatkan penerimaan negara, Menkeu juga meminta Bimo mendongkrak rasio perpajakan (tax ratio). Sebab Presiden Prabowo mematok target rasio sebesar 23 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2029.

Menurut Sri Mulyani, masih rendahnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap pajak, telah menjadi salah satu tantangan pemerintah dalam mencapai target rasio perpajakan. 

Keraguan pelaku usaha dan masyarakat untuk membayar pajak ini berlawanan dengan upaya pemerintah dan keinginan masyarakat untuk meningkatkan penerimaan pajak. Oleh karena itu, permasalahan ini harus diatasi dengan serius.

“Ini adalah kontradiksi yang harus terus dikelola, setiap Rupiah yang kami kumpulkan tidak hanya sekadar menjadi penerimaan negara, namun juga untuk menjawab tantangan struktural,” imbuh Sri Mulyani, yang akrab disapa Ani.

Exit mobile version