Peneliti Temukan Bukti Terbaru Jejak Suku Aborigin di Makassar

INILAHSULSEL.COM – Sekelompok pemuda Aborigin, termasuk anak-anak, menjadi subjek dalam foto di sebuah studio di Makassar pada tahun 1873. Foto-foto yang tersimpan rapi selama lebih dari satu abad, menjadi bukti sejarah tentang hubungan erat antara Australia dan Indonesia.
Para pemuda dalam foto tersebut diyakini sebagai bagian dari komunitas Aborigin yang melakukan perjalanan maritim dari Australia ke Indonesia bersama para pelaut Makassar pada abad ke-17 dan ke-18.
Penemuan ini membuka pintu baru dalam memahami sejarah dan perjalanan suku Aborigin di Makassar. Seorang profesor sejarah dan antropolog, Jane Lydon dari University of Western Australia, menjelaskan bahwa foto-foto ini merupakan bukti konkret dari hubungan historis antara Makassar dan Australia Utara yang telah berlangsung berabad-abad.
“Saya menemukan foto-foto luar biasa ini pada tahun 2011, di Museum ‘Pigorini’ Roma. Foto-foto ini disimpan dalam koleksi fotografis yang dihimpun oleh ahli zoologi dan antropolog Enrico Hillyer Giglioli (1845-1909), yang dikenal sebagai tokoh pendiri sains Italia,” jelas Prof Jane, dikutip dari ABC News, Senin (1/4/2024).
Anak laki-laki dan para pria dalam foto tersebut diyakini berasal dari suku Yolngu yang melakukan perpindahan ke luar negeri dengan mengunjungi nelayan di Asia. Meskipun demikian, belum jelas apakah mereka melakukan perjalanan tersebut secara sukarela atau terpaksa.
Hubungan Aborigin dengan Makassar
Hubungan antara suku Aborigin dengan Makassar erat kaitannya dengan maritim, terutama dalam konteks perdagangan teripang.
Perdagangan teripang bermula di antara abad ke-16 dan ke-18, saat perairan Indonesia menjadi arena perdagangan global. Kapal-kapal laut asal India, Timur Tengah, Eropa, dan Cina sering terlihat di pelabuhan-pelabuhan Nusantara untuk melakukan aktivitas jual beli rempah-rempah dan komoditas lainnya.
Teripang, yang sangat digemari di Cina sebagai makanan dan obat-obatan, membuat pedagang-pedagang Makassar mulai rutin berlayar ke pantai-pantai pesisir utara Australia untuk mengumpulkannya.
Setiap tahun, diperkirakan 2.000 nelayan Asia berlayar ke arah selatan dan mendirikan kemah di sepanjang pantai utara Australia.
Di Makassar, jejak sejarah suku Aborigin diabadikan melalui foto pada tahun 1873 oleh pengelana Italia, Odoardo Beccari. Disebutkan bahwa ada perempuan-perempuan Aborigin yang dibawa pergi ke Makassar, tetapi mereka tak pernah kembali. Ada kemungkinan mereka diperbudak, mengingat Makassar di abad ke-19 masih dikenal sebagai sentra perbudakan.