Sulsel

Pemprov Sulsel Terima DIPA Dekonsentrasi Ketahanan Pangan 2024

Jumlah DIPA Dekonsentrasi yang Diterima Sebesar Rp6,7 M

INILAHSULSEL.COM, BANDUNG – Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas) RI menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) melalui skema dana Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp6,7 miliar untuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arsjad, menerima langsung penyerahan dana DIPA itu dalam Rapat Koordinasi Nasional Ketahanan Pangan Tahun 2023 yang digelar di Holiday Inn Hotel, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/12/2023).

“Terkait dengan penyerahan Dipa yang kita terima untuk Sulawesi Selatan Alhamdulillah kita mendapatkan alokasi dari Bapanas melalui skema dana dekon itu Rp6,7 miliar,” kata Arsjad dalam keterangannya, Jumat (8/12/2023).

Dana dekosentrasi ini, lanjutnya, akan dialokasikan untuk 3 kegiatan terkait program ketersediaan akses dan konsumsi pangan, yakni, pemantapan, ketersediaan, stabilisasi pasokan dan harga pangan. Pengendalian kerawanan pangan dan pemantapan kewaspadaan pangan dan gizi. Pemantapan penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan.

Baca Juga:  Komisaris BPD Bersepakat dalam membangun Ketahanan Cyber

Sementara terkait program dukungan manajemen, kata Arsjad, yakni dukungan manajemen dan teknis lainnya Badan Pangan Nasional.

“Dengan diterimanya Dipa ini di akhir tahun 2023, kita berharap upaya-upaya persiapan untuk pelaksanaan 2024 sudah harus dilakukan. Jadi kita berharap mudah-mudahan persiapan-persiapan untuk administrasi, tata kelola, maupun petunjuk pelaksanaannya sudah bisa dilaksanakan atau disiapkan lebih dini,” ungkapnya.

Selain itu, Arsjad mengungkapkan, dana dekosentrasi ini juga akan dimanfaatkan untuk penyusunan peta daerah rentan rawan pangan di Sulawesi Selatan, meskipun kondisi daerah rentan rawan pangan di Sulsel pada tahun 2023 sudah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 lalu.

“Alhamdulillah 2023 ini daerah rentan rawan pangan kita sudah mengalami penurunan, dari yang tadinya 15 wilayah di tahun 2022 yang tersebar di 7 kabupaten, untuk tahun 2023 ini dari pemetaan mandiri yang sudah dilakukan teman-teman di kabupaten/kota Alhamdulillah wilayahnya sudah berkurang jadi hanya tersisa 4 wilayah yang masuk kategori rentan rawan pangan dan itu berada di kabupaten Selayar,” ujarnya.

Baca Juga:  Komisaris BPD Bersepakat dalam membangun Ketahanan Cyber
Back to top button