SulselNews

Pemprov Sulsel Pastikan Posko Kesehatan Bisa Optimal Melayani Korban Bencana Alam

INILAHSULSEL.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin memastikan bahwa posko kesehatan berfungsi dengan optimal untuk melayani korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Wajo dan Luwu.

Pj Gubernur Bahtiar melakukan kunjungan ke posko kesehatan di Kelurahan Siwa, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, serta tiga posko kesehatan di Kabupaten Luwu pada Rabu (8/5/2024) malam.

Penanggung Jawab Posko Kesehatan Kecamatan Pitumpanua, Susani Said, menjelaskan kepada Pj Gubernur Sulsel bahwa posko kesehatan tersebut sudah beroperasi sejak hari pertama banjir bandang melanda Siwa.

Posko pelayanan kesehatan ini dibuka karena fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas terdampak oleh banjir tersebut.

“Sampai saat ini, sudah hari keenam pasca banjir, kami terus membuka layanan dan berkolaborasi dengan beberapa organisasi profesi. Rata-rata, setiap harinya kami melayani sekitar 100 hingga 150 pasien,” ujar Sani.

Baca Juga:  Tiga Bule Inggris Terancam Hukuman Mati Usai Selundupkan Kokain ke Bali

Sani menjelaskan bahwa petugas bergantian bertugas untuk siaga di posko tersebut, mulai dari dokter umum, perawat, bidan, hingga petugas apoteker. “Kami telah menyusun jadwal shift untuk memberikan layanan di sini, yang melibatkan dokter umum, perawat, bidan, dan apoteker,” katanya.

Dia berharap agar kondisi pasca bencana segera pulih, dan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan Puskesmas Pitumpanua dapat segera berfungsi kembali.

“Kami berharap agar bencana ini segera berlalu, dan fasilitas kesehatan dapat kembali beroperasi. Di wilayah ini terdapat rumah sakit dan puskesmas yang belum dapat berfungsi sepenuhnya. Namun, untuk puskesmas, sekitar 80 persen pembenahan sudah dilakukan, hanya tersisa beberapa kasur yang harus dibersihkan agar bisa kembali beroperasi,” jelasnya.

Baca Juga:  China Tambahkan 6 Perusahaan AS ke Daftar Hitam Entitas

Sementara untuk ketersediaan obat-obatan, lanjutnya, sampai saat ini masih mencukupi. Setiap saat obat-obatan disuplai langsung Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo dan Dinas Kesehatan Sulsel.

Lebih jauh Sani melaporkan, dampak dari banjir tersebut membuat warga terdampak cukup rentan terhadap sejumlah penyakit seperti diare, ISPA, dan gatal-gatal, sehingga, posko pelayanan kesehatan tersebut harus melayani pasien mencapai 100-150 orang per harinya, dan tak sedikit pula yang dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan intensif.

“Untuk masyarakat yang terdampak banjir agar tetap menjaga kesehatan, jaga kebersihan lingkungan. Mudah-mudahan masyarakat bisa menggunakan air bersih, karena rata-rata pasien yang kami rawat penyebabnya personal hygiene,” katanya.

Back to top button