Pemkab Gowa Gagas Inovasi Rumah Produktif untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

INILAHSULSEL.COM, GOWA – Perintah Kabupaten Gowa menggagas inovasi Rumah Produktif untuk mencetak usahawan baru dan meningkatkan kompetensi pelaku UMKM. Kolaborasi ini melibatkan pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, akademisi dan media.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, inovasi Rumah Produktif merupakan inovasi baru. Rumah Produktif ini sebagai pusat informasi, konsultasi dan pelatihan UMKM serta menjadi sebuah ekosistem bisnis model pemberdayaan UMKM dari hulu ke hilir dengan pendekatan masalah dan kebutuhan pelaku UMKM.
“Inovasi Rumah Produktif ini telah dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Gowa, 167 desa/kelurahan yang di dalamnya merupakan IKM binaan Dinas Perdastri, UMKM binaan Dinas Koperasi serta Kampung Rewako dan BUMDes binaan Dinas PMD yang berproduksi secara simultan,” kata Adnan saat memaparkan inovasi Rumah Produktif di hadapan tim penilai Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahap II Tahun 2024 di Hotel Ibis Makassar pada Jumat (23/2/2024).
Dikatakan, pada tahun 2021 fungsi Rumah Produktif dijalankan oleh Dinas Perdastri dan Dinas Koperasi dan UMKM sebagai pusat informasi, konsultasi dan pelatihan bagi pelaku IKM/UMKM. Pada tahun 2022 dibuat penguatan melalui Rencana Aksi Rumah Produktif 2022-2024.
Selanjutnya, di tahun 2023 layanan Rumah Produktif melalui Klinik UMKM di Pos Pelayanan Publik pada 9 Kecamatan. Kemudian pada tahun 2024 pelayanan Rumah Produktif dialihkan dalam Mal Pelayanan Publik yang dilengkapi ruang pelatihan UMKM.
“Kehadiran inovasi bagi pelaku UMKM ini memiliki dampak positif. Hal ini terlihat pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa berada di angka 7,26% dari tahun 2020 hanya 1,76%. Begitupun dengan tingkat pengangguran terbuka yang pada tahun 2021 berada diangka 4,30% yang pada tahun sebelumnya berada diangka 6,44%,” jelas Adnan.
Tak hanya itu, inovasi ini juga disebut berdampak pada peningkatan PDRB Per Kapita Kabupaten Gowa.
“Tahun 2021 PDRB Kabupaten Gowa telah mencapai di angka 30,44 juta rupiah jika dibandingkan tahun 2020 hanya berada di angka 28,20 juta rupiah,” tambahnya.
Kepala Bappeda Kabupaten Gowa, Sujjadan mengatakan penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah Tahap II tahun ini akan melalui 2 tahap. Pertama penilaian dokumen perencanaan dan inovasi dengan bobot 45 persen. Kedua sesi wawancara dan presentasi dengan bobot 55 persen.
“Gowa masuk sebagai salah satu dari 10 kabupaten/kota di Sulsel untuk dinilai kinerja dan inovasinya,” katanya.