Pemeriksaan USG Ibu Hamil Masih Minim, Kemenkes Genjot Alkes Lokal untuk Perluas Akses


Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyoroti rendahnya cakupan pemeriksaan ultrasonografi (USG) pada ibu hamil, terutama di daerah. Pemeriksaan penting ini masih belum optimal karena keterbatasan fasilitas dan biaya.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Lucia Rizka Andalusia, menegaskan bahwa pemeriksaan antenatal idealnya dilakukan minimal enam kali selama masa kehamilan, dengan USG sebagai bagian penting untuk mendeteksi potensi kelainan, terutama di trimester akhir.

“Periode ibu hamil yang mendapatkan akses USG masih sangat rendah. Tidak semua orang punya akses ke rumah sakit, apalagi jika harus membayar mahal,” ujar Rizka di Jakarta, Jumat (25/4/2025).

Puskesmas Sudah Dilengkapi USG dan Dokter Terlatih

Sebagai solusi, Kemenkes terus mendorong pemanfaatan alat kesehatan produksi dalam negeri. Saat ini, hampir seluruh Puskesmas telah dilengkapi perangkat USG dan dokter umum telah dibekali pelatihan membaca hasil pemeriksaan.

Pemeriksaan juga diperkuat dengan sistem digital yang memungkinkan konsultasi jarak jauh ke dokter spesialis jika ditemukan indikasi kelainan.

“Deteksi dini kelainan kehamilan ini sangat krusial untuk mencegah kematian ibu dan bayi,” tegas Rizka.

USG Berteknologi AI untuk Kandungan dan Kanker Payudara

Kemenkes kini juga mendorong penggunaan dua alat USG terbaru produksi GE HealthCare yang telah masuk dalam daftar Alat Kesehatan Dalam Negeri (AKD). Alat ini dilengkapi teknologi artificial intelligence (AI) dan transmisi gambar ke dokter ahli, serta dapat digunakan di RS tipe A hingga Puskesmas.

Tak hanya untuk kandungan, USG tersebut juga bisa digunakan untuk skrining kanker payudara.

“USG ini bisa mendeteksi kanker payudara lebih akurat dibandingkan hanya pemeriksaan SADARI. Probenya juga kami lengkapi untuk deteksi kandungan dan payudara,” jelasnya.

Melalui program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), Kemenkes mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan USG di Puskesmas, baik untuk ibu hamil maupun skrining kanker, sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian penyakit secara lebih menyeluruh.

Exit mobile version