News

Pembunuhan Gadis Kecil Hind Rajab oleh Israel Terungkap dan Diadukan ke ICC


Tepat pada ulang tahun Hind Rajab yang ketujuh, Yayasan Hind Rajab mengajukan pengaduan kejahatan perang ke Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag, meminta pertanggungjawaban atas pembunuhan gadis Palestina berusia enam tahun, keluarganya, dan dua paramedis di Gaza.

Pengaduan yang diajukan Sabtu (3/6/2025) itu menyebut Letnan Kolonel Beni Aharon, saat itu menjabat sebagai komandan Brigade Lapis Baja ke-401 milik tentara Israel, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan bersenjata sehingga menyebabkan kematian mereka. Yayasan tersebut mengatakan bahwa brigade di bawah komandonya sengaja menembaki kendaraan keluarga tersebut dan kemudian menargetkan ambulans yang dikirim untuk menyelamatkan Hind.

Pada 29 Januari 2024, setelah mengikuti peringatan Israel untuk mengungsi, Hind sedang bepergian bersama keluarganya keluar dari lingkungan Tel al-Hawa di Kota Gaza lalu mobil mereka diserang tank Israel. Enam anggota keluarga tewas seketika. 

Baca Juga:  UU BUMN Butuh Aturan Turunan, Erick Thohir: Jangan Sampai Kaya Geng Motor Tabrak-tabrakan

Hind, yang terluka dan ketakutan, tetap hidup, berkomunikasi dengan petugas operator Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) selama berjam-jam, memohon, “Saya sangat takut… tolong datang.”

Ambulans yang dikirim untuk menyelamatkannya, setelah berkoordinasi dengan otoritas Israel, juga diserang tentara Israel. Kedua petugas medis di dalam ambulans, Yousef Zeino dan Ahmad al-Madhoun, tewas. Dua belas hari kemudian, petugas penyelamat menemukan jasad Hind bersama sepupunya Layan dan kerabat lainnya.

Ambulans tersebut ditemukan hancur di dekatnya. Para penyelidik mengidentifikasi penggunaan peluru tank buatan AS oleh pasukan Israel. Keluhan Yayasan tersebut didukung oleh investigasi selama setahun menggunakan citra satelit, analisis forensik, dan keterangan saksi mata. 

Baca Juga:  Bus Bermuatan 37 Penumpang Tujuan Palembang Rem Blong di Jalur Bukittinggi-Padang

Para investigator menetapkan bahwa tank-tank Israel menembaki kendaraan sipil dan ambulans. Tank tersebut berada dalam jarak 13 hingga 23 meter dari mobil keluarga tersebut saat melepaskan tembakan.

“Hari ini, Hind seharusnya meniup lilin. Sebaliknya, kami malah menyebut nama pembunuhnya,” kata Dyab Abou Jahjah, juru bicara Yayasan. “Ini baru permulaan. Kami akan melawan setiap nama, setiap mata rantai, dengan hukum dan kebenaran.”

Yayasan berencana untuk melakukan tindakan hukum tambahan terhadap pejabat lain yang terlibat dalam operasi tersebut, dengan menerapkan prinsip yurisdiksi universal di berbagai pengadilan nasional.

Militer Israel telah menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut. Namun, Yayasan dan organisasi pendukung mendesak tindakan cepat dari ICC untuk memastikan akuntabilitas.

Baca Juga:  Sebanyak 98 Orang Tewas Akibat Atap Kelab Malam Runtuh di Republik Dominika

Hind Rajab telah menjadi simbol ribuan anak Palestina yang terbunuh selama perang brutal Israel di Gaza. Menurut badan PBB, lebih dari 17.400 anak telah meninggal, diperkirakan 25.000 terluka, dan sedikitnya 25.000 dirawat di rumah sakit karena kekurangan gizi .

Wakil duta besar Inggris untuk PBB, James Kariuki, baru-baru ini mengatakan kepada Dewan Keamanan, “Gaza telah menjadi tempat paling mematikan di dunia bagi seorang anak.”

Merenungkan kehidupan Hind yang pendek dan kematian tragisnya, Yayasan menegaskan komitmennya terhadap keadilan, dengan menyatakan, “Kami tidak akan membiarkan namanya terkubur.”

 

Back to top button