Biar jadi Agen Perubahan, BGN Minta Guru Edukasi Siswa soal Gizi Sebelum Santap MBG

Badan Gizi Nasional (BGN) mendorong keterlibatan aktif para guru dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi siswa, tetapi juga mengedukasi mereka agar menjadi agen perubahan di keluarga masing-masing dalam memilih makanan sehat dan bergizi.
“Di setiap sesi makan, guru diharapkan memberikan edukasi kepada siswa tentang makanan yang berimbang, bergizi, sehat, dan aman,” ujar Staf Ahli BGN, Ikeu Tanziha, Rabu (22/1/2025).
Menurut Ikeu, dengan keterlibatan guru dalam proses edukasi gizi, siswa diharapkan dapat membawa informasi tersebut ke lingkungan keluarga mereka, sehingga menciptakan kesadaran yang lebih luas tentang pentingnya pola makan sehat.
“Anak-anak yang mendapatkan edukasi gizi di sekolah nantinya akan menjadi agen perubahan di keluarga mereka,” tambahnya.
Program MBG, lanjut Ikeu, bukan sekadar membagikan makanan bergizi secara gratis, tetapi juga bertujuan mengubah pola pikir dan kebiasaan siswa mengenai pentingnya konsumsi makanan sehat. Ia menekankan bahwa perubahan perilaku menjadi salah satu tujuan utama dari program ini.
“Makanan bergizi gratis ini bukan hanya sebatas pemberian makan, tetapi juga sarana edukasi yang diharapkan dapat membentuk kebiasaan konsumsi makanan sehat sejak dini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ikeu menjelaskan bahwa menu dalam program MBG telah disusun berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Untuk sarapan, misalnya, porsinya sekitar 20 hingga 25 persen dari kebutuhan harian sesuai AKG. Kebutuhan ini juga disesuaikan untuk kelompok usia berbeda, mulai dari balita, anak sekolah, hingga ibu hamil,” terangnya.
Selain membentuk pola makan sehat, program MBG juga bertujuan untuk mendorong siswa agar lebih menghargai dan memilih makanan khas Indonesia dibandingkan dengan makanan bergaya Barat.
“Kami ingin memperkenalkan kembali makanan budaya Indonesia kepada siswa, baik yang tradisional maupun yang sudah dikemas secara modern dan kekinian,” tutur Ikeu.
Menurutnya, makanan lokal Indonesia memiliki nilai gizi yang tinggi dan dapat bersaing dengan makanan dari luar negeri. Oleh karena itu, melalui MBG, diharapkan anak-anak lebih familiar dan bangga dengan makanan khas Indonesia yang sehat dan bergizi.
BGN terus berkomitmen untuk mendukung pemenuhan gizi bagi anak-anak Indonesia melalui program ini. Dengan melibatkan guru sebagai garda terdepan dalam edukasi gizi, program MBG diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat sejak usia dini.
“Kami ingin menjadikan anak-anak tidak hanya penerima manfaat, tetapi juga duta gizi bagi keluarga dan komunitasnya,” tutup Ikeu.