Pelatih panjat tebing, Hendra Basir menceritakan momen sesaat sebelum Veddriq Leonardo menciptakan sejarah meraih medali emas di nomor speed putra Olimpiade 2024 Paris.
Hal tersebut diungkap Hendra usai tiba di Jakarta, pada Selasa (13/8/2024). Hendra awalnya mengisahkan momen-momen krusial di balik layar sebelum pertandingan final.
Tepatnya setelah dua atlet putri Indonesia, Desak Made Rita dan Rajiah Salsabillah gagal mempersembahkan medali untuk Merah Putih.
“Jadi tepat setelah Rajiah Salsabillah gagal perebutan medali perunggu, saya langsung chat Veddriq yang saat itu istirahat di Olympic Village. Saya bilang semua beban ada di dia, tapi saya juga minta dia tetap tenang,” ungkap sang pelatih.
Beruntung, Veddriq mampu mengendalikan diri dan tetap tenang hari itu. Ia kemudian baru bertemu kembali dengan Hendra sehari setelahnya atau beberapa jam jelang laga perempat final.
Sesaat sebelum bersua, Hendra menyempatkan diri untuk melaksanakan ibadah salat duha.
Dalam momen itu, sang pelatih memilih berserah dan pasrah terhadap hasil yang nantinya akan di raih Veddriq. Selain itu, ia juga sudah merelakan gagalnya Indonesia meraih medali dari nomor putri.
“Setelah itu, pagi-pagi saya ajak Veddriq sarapan lebih awal dibanding tim. Sambil ngobrol ringan. Saya bilang, jangan pikirin ini Olimpiade, anggap aja kejuaraan dunia biasa. Lawan-lawannya juga sama kok. Saya sendiri sudah ikhlas apapun yang terjadi, perform aja,” beber Hendra.
Dalam suasana yang lebih santai dan penuh keikhlasan, Veddriq merespons dengan ketenangan yang sama. “Dia bilang ‘iya bang saya juga lebih tenang’,” kata Hendra menirukan pernyataan Veddriq.
Ketenangan yang ditunjukkan Veddriq saat itu tetap berlanjut ketika dirinya tampil di perempat final hingga partai puncak.
“Biasanya saya kasih kode fokus dan tenang. Nah kali itu saya cuma fokus aja karena saya tau dia sudah tenang jadi saya enggak perlu kasih instruksi lebih kalem dan segala macam,” kata dia.
“Jadi ya itulah yang terjadi lebih kepada kita ikhlasin aja,” sambung Hendra menutup.
Pada akhirnya, ketenangan hati pelatih dan sang atlet berbuah manis. Veddriq mengunci medali emas setelah menang tipis atas wakil China Wu Peng di partai final.
Atlet asal Pontianak itu finis dengan catatan waktu 4,75 detik, terpaut 0.02 detik lebih cepat dari Wu Peng yang mencatatkan angka 4,77 detik.
Indonesia total mencatatkan dua medali emas dan satu medali perunggu. Satu medali lainnya diraih Gregoria Mariska Tunjung dari cabang olahraga bulu tangkis.