Pakar Kesehatan: Infeksi DBD Bisa Terjadi Berulang, Vaksinasi Wajib Dioptimalkan

Masih banyak masyarakat yang salah paham mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD). Salah satu miskonsepsi yang sering ditemui adalah keyakinan bahwa orang yang pernah terinfeksi DBD tidak akan terkena lagi. Padahal, infeksi DBD bisa terjadi berulang karena adanya empat serotipe virus dengue yang berbeda, dan infeksi berikutnya bahkan bisa lebih parah.
“Infeksi DBD bisa berulang karena ada empat serotipe virus. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang tepat, termasuk vaksinasi, sangat penting,” kata dr Buti A. Azhali, SpA, MKes, dalam acara edukasi “Langkah Bersama Cegah DBD” di Bandung baru baru ini.
Vaksinasi saat ini tersedia bagi kelompok usia 6-45 tahun dan direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Namun, dr Buti mengingatkan bahwa vaksinasi harus dilakukan lengkap sesuai dosis yang dianjurkan untuk memberikan perlindungan optimal.
“Jika ingin mendapatkan vaksin DBD bersamaan dengan vaksin lain, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu,” tambahnya.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga menyoroti beban besar yang ditimbulkan oleh DBD di Indonesia. “Indonesia menghadapi ribuan kasus DBD setiap tahun. Kami telah menyusun strategi nasional yang komprehensif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DBD,” ujar dr Anas Ma’ruf, MKM, Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan RI.
Strategi Nasional Pengelolaan Dengue 2021-2025 yang disusun pemerintah menargetkan penurunan angka kasus dan kematian secara berkelanjutan. Hingga minggu ke-33 tahun 2024, tercatat 181.079 kasus DBD dengan 1.079 kematian di Indonesia. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2023, yang mencatat 44.438 kasus dengan 322 kematian.
Kota Bandung mencatat jumlah kasus tertinggi dengan 46.594 kasus dan 281 kematian, sehingga menjadi salah satu alasan utama diadakannya kegiatan “Langkah Bersama Cegah DBD.” Acara ini merupakan bagian dari kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD yang diinisiasi oleh PT Takeda Innovative Medicines bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan pemangku kepentingan setempat. Bandung menjadi kota ketiga yang menyelenggarakan acara ini setelah Surabaya dan Jakarta.