Pelaku UMKM Ketiban Durian Runtuh Program Harbolnas. Produknya Laku Rp31 Triliun

Program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang digelar setiap tanggal 12 Desember (12-12), ternyata efektif mengerek omzet usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Rezeki nomplok untuk produk lokal.
Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto mengatakan, program Harbolnas berlangsung pada 10-16 Desember 2024, mencatatkan total transaksi Rp31,2 triliun dengan rata-rata belanja per orang mencapai Rp318.000, terhitung dari 98 juta pelanggan.
Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan bahwa dari total transaksi tersebut, sebanyak 52 persen diantaranya merupakan porsi transaksi untuk produk-produk lokal mencapai Rp16,1 triliun.
“Catatan yang menggembirakan ini mengalami peningkatan sekitar 21,4 persen (yoy) dibandingkan total transaksi pada tahun 2023 yang mencetak angka Rp25,7 triliun. Lebih lanjut, produk-produk lokal juga mampu mendominasi keseluruhan penjualan dengan porsi sebanyak 52 persen dan dengan nilai transaksi yang mencapai sebesar Rp16,1 triliun atau mengalami peningkatan sekitar 31 persen (yoy),” tulis Haryo, dikutip Minggu (29/12/2024).
Dalam ajang Harbolnas 2024, Kemenko Perekonomian mencatat 407 peserta yang berpartisipasi mulai dari pedagang (merchant), ritel daring, hingga penyedia layanan lokapasar. “Ajang Harbolnas tahun ini juga menjadi capaian tertinggi untuk seller yang baru onboarding dibandingkan masa sebelum pandemi,” tambahnya.
Di lain sisi, Menko Airlangga mengungkapkan, hal itu mencerminkan peningkatan kesadaran konsumen untuk terus mendukung produk dalam negeri melalui platform e-commerce.
Dia berharap, program Harbolnas dapat terus menunjukkan peran dalam mendorong daya beli masyarakat sekaligus mendukung produk-produk lokal agar mampu bersaing di pasar domestik dan internasional.
“Dalam upaya menciptakan pasar yang kuat bagi produk dalam negeri, Pemerintah terus mendorong promosi dan kampanye agar masyarakat lebih memilih produk lokal. Ketika pasar untuk produk lokal sudah terbentuk, maka suplai akan mengikuti secara otomatis. Langkah ini juga dapat membantu mengurangi ketergantungan pada produk impor,” ujar Airlangga, Sabtu (28/12/2024).
Adapun, program itu sendiri tercatat sudah berlangsung sejak 12 tahun lalu dan praktis meningkatkan aktivitas ekonomi digital nasional.
Selain program tersebut, Pemerintah juga memberikan dukungan bagi program belanja murah lainnya seperti program Belanja di Indonesia Aja yang berlangsung mulai tanggal 20-29 Desember 2024 mendatang.
Ada pula program EPiC Sale (Every Purchase is Cheap) yang berlangsung pada tanggal 22-31 Desember 2024.
“Kami optimis dengan kolaborasi yang kuat antara Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, target pertumbuhan ekonomi melalui sektor konsumsi dapat tercapai. Harbolnas menjadi bukti nyata bahwa aktivitas belanja masyarakat turut menjadi pengungkit dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi,” tutup Airlangga.