News

PBB: 9 Truk Bantuan ke Gaza Hanya Setetes Air di Lautan Kebutuhan


Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Tom Fletcher mengatakan sembilan truk bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza hanya ‘setetes air di lautan’ dari kebutuhan mendesak yang ada.

“Ini adalah perkembangan yang patut disambut, dan seharusnya terus berlanjut. Namun ini hanyalah setetes di lautan dari kebutuhan mendesak yang ada. Jauh lebih banyak bantuan harus segera diizinkan masuk ke Gaza, dimulai besok pagi.” ujar Fletcher dalam pernyataannya yang dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (20/5/2025).

PBB pada Senin (19/5/2025) menyatakan bahwa sembilan truk bantuan kemanusiaan telah diizinkan masuk ke Jalur Gaza melalui perbatasan Kerem Shalom setelah Israel untuk sementara waktu melonggarkan blokade yang telah berlangsung hampir tiga bulan.

Baca Juga:  Mensos: Alur Pengusulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Dimulai dari Masyarakat

Fletcher mengatakan bahwa otoritas Israel mengizinkan pengiriman bantuan secara terbatas setelah meningkatkan serangan militer di wilayah tersebut.

Menurut PBB, Jalur Gaza membutuhkan setidaknya 500 truk bantuan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dasar seluruh penduduknya.

Sementara itu, Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT) milik militer Israel menyatakan bahwa lima truk, termasuk yang membawa makanan bayi, telah memasuki Gaza melalui Kerem Shalom –pengiriman bantuan pertama sejak 2 Maret.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric menambahkan bahwa sembilan truk telah ‘diberi izin untuk masuk’ lewat Kerem Shalom dan sedang dalam proses penyeberangan. Truk-truk tersebut sebagian besar membawa pasokan nutrisi.

“Mereka telah melintasi wilayah Israel dan menuju area di mana PBB bisa mengambil pasokan di Gaza. Namun proses pengambilan belum dilakukan — karena saat ini hari sudah larut, mungkin sudah gelap atau segera menjadi gelap. Dengan mempertimbangkan faktor keamanan, kami tidak bisa beroperasi dalam kondisi seperti itu,” jelas Dujarric dalam konferensi pers.

Baca Juga:  Hasan Nasbi Diyakini Kena Teguran Keras Seskab Sebelum Putuskan Mundur

“Tentu saja, sembilan truk lebih baik daripada tidak ada sama sekali, tetapi kami membutuhkan peningkatan besar dalam pengiriman bantuan kemanusiaan,” tegasnya.

“Kami membutuhkan pasokan makanan, minyak goreng, dan bahan bakar dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut.”

Israel telah menutup seluruh jalur masuk ke Gaza sejak 2 Maret, yang semakin memperparah krisis kemanusiaan di wilayah itu.

Kantor Pemimpin Otoritas Benjamin Netanyahu pada Minggu menyatakan bahwa ‘sejumlah makanan dasar’ akan diizinkan masuk guna mencegah krisis kelaparan.

Sejak Oktober 2023, serangan brutal Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 53.000 warga Palestina, sebagian besar korban syahid adalah perempuan dan anak-anak.

 

Back to top button