Pakar Kesehatan Ungkap 5 Fakta Kasus Nitrogen Cair di ‘Chiki Ngebul’

Baru-baru ini banyak ditemukan kasus anak keracunan ‘Chiki Ngebul’, makanan ringan dicampur dengan nitrogen cair. Ada sekitar puluhan anak dari Tasikmalaya dan Bekasi yang mengalami keracunan akibat konsumsi ‘Chikin Ngebul’ tersebut. Pakar kesehatan, Tjandra Yoga Aditama menjelaskan, ada lima fakta atau hal yang bisa diperhatikan pada kasus ini.

“Keterangan resmi Kementerian Kesehatan bahkan menyebutkan bahwa puluhan anak SD di beberapa daerah mengalami keracunan usai menyantap ‘Chiki Ngebul’ warna warni,” kata Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama kepada Inilah.com, Jakarta, Rabu (12/01/2023).

Berikut adalah lima hal yang bisa diperhatikan terkait ‘Chiki Ngebul’ yang mengandung nitrogen cair itu.

1. Ada laporan bahwa penggunaan nitrogen cair dalam produksi makanan memang sudah lama dilakukan, bahkan ada laporan sejak tahun 1800-an, tetapi tentu bukan dalam bentuk yang langsung dijual ke konsumen seperti sekarang ini.

2. Tentang apakah aman atau tidak. Menurut ahli makanan, penggunaan nitrogen cair pada makanan memang dapat jadi berbahaya bila digunakan tidak sesuai aturannya.

“Di sisi lain, badan resmi FDA (Food and Drug America) menyebutkan bahwa makanan yang dipersiapkan dengan nitrogen cair dapat tidak baik untuk kesehatan, dan untuk itu FDA sudah memberi lima rekomendasi untuk mengupayakan penggunaan nitrogen cair seaman mungkin, termasuk jenis nitrogen cairnya, cara penggunaan, penyimpanan, kemungkinan kontak serta penjelasan ke konsumen secara jelas,” paparnya.

3. Kecelakaan paparan kontak langsung dengan nitrogen cair dapat menyebabkan luka bakar akibat gas yang dingin ini, karena itu disebut frostbite atau radang dingin.

“Juga dapat terhirup atau tertelan secara tidak sengaja (accidental inhalation or ingestion) yang dapat menyebabkan gangguan saluran dan sistem pernapasan bahkan sampai asfiksia, dan juga perforasi (atau luka berlubang) pada saluran cerna, yang semuanya terjadi karena paparan yang amat dingin dari nitrogen cair. Kita ketahui bahwa suhu nya dapat lebih rendah dari minus 100 derajat Celsius,” katanya.

4. Jelas memang tidak aman kalau makanan yang di proses dengan nitrogen cair lalu langsung dikonsumsi begitu selesai dibuat. Seharusnya ada selang waktu dulu yang memungkinkan residu nitrogen cair itu menguap habis dulu, baru kemudian lebih aman dikonsumsi.

“Beberapa jenis makanan beku tertentu juga menggunakan nitrogen cair untuk memprosesnya, tetapi memang kemudian diproses sedemikian rupa sehingga nitrogen cairnya sudah menguap seluruhya dan baru kemudian dijual ke konsumen,” tambahnya.

5. Tentu perlu ada status yang jelas tentang situasi kesehatan masyarakat akibat kejadian yang sekarang ini, sesuai peraturan yang ada dan gradasi masalahnya.

“Juga akan baik dikaji secara mendalam antara Kementerian Kesehatan, Badan POM dan pihak terkait lainnya, bukan tidak mungkin juga unit pemerintah yang menangani UMKM di lapangan,” ujarnya.

Exit mobile version