Naomi Osaka dan Bunga Matahari di Australian Open 2025

Mantan petenis nomor 1 dunia, Naomi Osaka kembali tampil menonjol saat turun ke lapangan grand slam.
Melawan Caroline Garcia di babak pertama Australian Open, penampilan Osaka kembali menarik perhatian.
Meski mengenakan pakaian berwarna hitam dan abu-abu, namun Osaka mencerahkan suasana dengan menyematkan motif bunga matahari di sepatunya Nike GP Challenge 1 “Naomi Osaka” — warna kuning dan coklat dengan detail bunga matahari. Melengkapi penampilannya dengan aksesoris jepitan rambut dan anting bunga matahari.
“Australian Open adalah Grand Slam yang membahagiakan, jadi saya pikir sangat tepat jika temanya cerah,” kata Osaka setelah meraih kemenangan atas Garcia.

Saat tampil di US Open 2024, Osaka juga menarik perhatian dengan menggunakan pita besar di belakang bajunya, seperti sebuah kado.
Namun gaya berbusananya yang menonjol, tak sebanding dengan prestasinya di grand slam penutup musim karena terhenti di putaran kedua.
Dua belas bulan setelah Osaka kembali ke panggung Grand Slam setelah cuti hamil, ia dihentikan di babak pertama Australia Open oleh Garcia, namun kini mantan petenis nomor satu dunia itu membalas dendam.
Osaka memenangi pertandingan ulang mereka dengan skor 6-3, 3-6, 6-3 dalam waktu satu jam 45 menit.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Osaka mengaku mengingat pertandingan itu, bukan kekalahan pada 2024.”Ada déjà vu, tetapi bukan dari tahun lalu,” kata Osaka.
“Saya ingat bermain dengannya pada 2021, tahun ketika saya menang. Saya sempat berpikir tentang itu. Saya merasa cukup ironis bahwa saya bermain dengannya dua kali di Australian Open.”
Osaka datang ke Melbourne dengan tanda tanya atas kebugaran tubuhnya setelah mengundurkan diri dari final Auckland satu pekan sebelumnya karena cedera perut meskipun unggul atas Clara Tauson 6-4.
Menjelang Australian Open, ia mengatakan bahwa hasil MRI “tidak baik, tetapi juga tidak buruk.”
Namun, menurut statistik WTA, Osaka mendaratkan tujuh ace, mencatatkan kecepatan servis pertama rata-rata 160 km/jam, dan menangkis empat dari enam break point selama pertandingan.
Pada set kedua, persentase servis pertamanya anjlok dari 58 persen menjadi 29 persen, tetapi ia menaikkannya kembali menjadi 66 persen pada set penentuan.
Pada set penentuan, Osaka melesatkan tiga pukulan pada kedudukan 1-1 untuk mendapatkan break point pertama di set tersebut, yang kembali dikonversi untuk merebut kembali momentum dari Garcia.
Osaka mengatakan bahwa kerjasamanya dengan pelatih barunya Patrick Mouratoglou membantunya menghindari pertandingan tersebut menjadi adu servis lagi.
“Saya ingat beberapa kali terakhir saya melawan Caroline, servisnya sangat membuat saya kewalahan. Hari ini terasa sedikit lebih mudah,” kata Osaka.
“Saya pikir dengan cara itu Patrick banyak membantu saya karena ia memberi saya beberapa kiat, dan saya harus menerapkannya. Tiba-tiba menjadi sedikit mudah ditebak. Sejujurnya, saya berutang budi padanya. Itu adalah kiat-kiat khusus terhadap servisnya.”
Osaka akan memiliki kesempatan untuk melanjutkan tur balas dendamnya saat ia selanjutnya menghadapi petenis lain yang membuatnya kalah di Grand Slam pada 2024.
Unggulan ke-20 dan semifinalis tahun 2021 Karolina Muchova mengalahkan Nadia Podoroska 6-1, 6-1 hanya dalam waktu 61 menit. Muchova unggul atas Osaka dengan skor 2-1, termasuk kemenangan 6-3, 7-6(5) pada babak kedua US Open tahun lalu.
“Jelas saya kalah tipis di US Open, tetapi penampilan saya spektakuler,” kata Osaka sambil tersenyum.
“Selain itu, saya suka mendapatkan undian yang sulit. Menurut saya, itu yang paling menyenangkan. Rasanya seperti saat Anda mendapatkan undian yang sulit, Anda dapat membuktikan bahwa Anda adalah yang terbaik dari yang terbaik. Jadi bagi saya, itu adalah momen yang paling menyenangkan,” ujar petenis berusia 27 tahun itu.