Musk Berkomitmen tetap Menjadi CEO Tesla Selama Lima Tahun Lagi

Elon Musk berkomitmen tetap menjabat sebagai CEO Tesla setidaknya selama lima tahun ke depan. Pernyataan ini menepis spekulasi dalam beberapa pekan terakhir yang menyebutkan, dewan direksi perusahaan pembuat kendaraan listrik itu telah menghubungi sejumlah firma pencarian eksekutif untuk menemukan penggantinya.
Musk Selasa (20/5/2025) saat bericara di sebuah forum ekonomi di Qatar mengungkapkan, memiliki kendali yang wajar atas Tesla merupakan faktor terpenting untuk tetap menjabat sebagai pimpinan perusahaan. “Ya, tidak diragukan lagi,” kata Musk menanggapi pertanyaan apakah ia berencana untuk tetap menjabat sebagai CEO Tesla.
Awal bulan ini, Ketua Tesla Robyn Denholm membantah laporan Wall Street Journal yang mengatakan anggota dewan telah menghubungi beberapa firma pencarian eksekutif untuk mencari pengganti Musk.
Musk, yang berbicara melalui video pada acara di Qatar, mengatakan bahwa Tesla telah membalikkan penjualan dan permintaan kuat di wilayah selain Eropa, tempat perusahaan menghadapi protes atas pandangan politiknya.
Menurut firma riset Cox Automotive, penjualan Tesla juga merosot di Amerika Serikat, dengan penurunan sembilan persen dalam tiga bulan pertama 2025. Hal itu sebagian besar didorong oleh keterlibatan politik Musk, termasuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah AS, yang melakukan pemangkasan signifikan pada tenaga kerja federal. Akibatnya, protes pun terjadi dan boikot terhadap bisnis yang terkait dengan Musk tak bisa terhindarkan.
Tesla melaporkan penurunan 13 persen dalam pengiriman pada kuartal pertama. “Saat ini kapitalisasi pasar telah mencapai lebih dari satu triliun dolar, jadi jelas pasar menyadari situasi ini, tapi situasinya sudah membaik,” kata Musk. Tesla saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar $1,08 triliun.
Musk juga menyebut Kanselir Kathaleen St Jude McCormick, seorang hakim Delaware yang menghentikan paket gaji senilai $56 miliar untuk Musk, sebagai aktivis yang sedang cosplay menjadi hakim dalam kostum Halloween.
Musk mengakui gajinya di Tesla menjadi bagian pertimbangannya untuk tetap bekerja di perusahaan pembuat mobil itu, meskipun ia juga menginginkan kendali suara yang cukup sehingga tidak dapat disingkirkan oleh investor aktivis. “Ini bukan masalah uang, ini masalah kendali yang wajar atas masa depan perusahaan, terutama jika kita membangun jutaan, bahkan mungkin miliaran robot humanoid,” tambahnya.
Miliarder tersebut mengatakan akan menghabiskan “lebih sedikit” dana untuk sumbangan politik, setelah menyumbangkan $270 juta untuk Donald Trump yang berhasil dalam pemilihan presiden AS tahun 2024. “Dalam hal pengeluaran politik, saya akan melakukan lebih sedikit di masa mendatang,” kata Musk, seraya menambahkan bahwa ia saat ini tidak melihat alasan untuk melakukan lebih banyak.
Starlink Tumbuh Pesat
Musk juga mempertimbangkan masa depan penyedia layanan internet Starlink, yang dikelolanya. Ia mengatakan bahwa perusahaan tersebut mungkin akan go public di masa mendatang, tetapi tidak perlu terburu-buru. Starlink telah berkembang pesat di seluruh dunia dan beroperasi di lebih dari 70 negara, dengan fokus yang kuat pada pertumbuhan lebih lanjut di pasar negara berkembang seperti India.
Pemerintah Afrika Selatan berencana menawarkan solusi atas hukum kepemilikan warga kulit hitam setempat sehingga memungkinkan Starlink beroperasi di negara tersebut, menurut kantor berita Bloomberg, mengutip tiga orang yang mengetahui diskusi tersebut.
Tawaran tersebut akan disampaikan pada pertemuan “menit-menit terakhir” yang direncanakan pada Selasa malam antara pejabat Afrika Selatan dan Musk atau perwakilannya, kata Bloomberg. Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan delegasi pejabat pemerintah tiba di Washington pada hari Senin dalam upaya untuk memulihkan hubungan yang tegang dengan AS.