News

Mike Johnson Kembali Terpilih sebagai Ketua DPR AS


Mike Johnson, dari Partai Republik, kembali terpilih sebagai Ketua DPR AS dalam pemungutan suara putaran pertama dengan hasil 218-215, Jumat (3/1/2025) waktu setempat.

Kongres AS ke-119 yang baru saja dilantik memulai masa jabatannya, dengan Partai Republik menguasai kedua kamar legislatif untuk pertama kalinya sejak 2019.

Setelah pelantikan resmi para anggota baru, agenda pertama di Dewan Perwakilan Rakyat adalah memilih Ketua DPR.

Usai Pemilu 5 November 2024, Johnson secara bulat dinominasikan oleh partainya untuk mempertahankan posisinya sebagai Ketua DPR.

Namun, Johnson awalnya diprediksi gagal memperoleh mayoritas suara dalam pemungutan suara pertama setelah tiga anggota Partai Republik, Thomas Massie, Ralph Norman, dan Keith Self, memilih kandidat lain, sehingga menghalangi Johnson meraih mayoritas.

Baca Juga:  Libur Panjang, Polisi Rekayasa Lalin Menuju Kawasan Anyer

Johnson kemudian meninggalkan ruang sidang bersama anggota Partai Republik yang tidak mendukungnya.

Setelah melakukan sejumlah lobi, Norman dan Self mengubah suara mereka untuk mendukung Johnson.

Hasil akhir menunjukkan Johnson memperoleh 218 suara, sedangkan kandidat Partai Demokrat, Hakeem Jeffries, meraih 215 suara, dan satu suara diberikan kepada Tom Emmer.

post-cover
Pemimpin Minoritas DPR Hakeem Jeffries (kiri) menyerahkan palu sidang dan berjabat tangan dengan Ketua DPR AS terpilih Mike Johnson, Jumat (3/1/2025) waktu setempat. (Foto: Getty Images/Mandel Ngan)

Sebelum menyerahkan palu sidang kepada Johnson, Jeffries mengatakan, “Saatnya kita bersatu, bukan sebagai Demokrat atau Republik, tetapi sebagai warga Amerika untuk bekerja demi rakyat.”

Setelah menerima palu sidang, Johnson meminta hadirin mengheningkan cipta untuk menghormati para korban serangan pada Hari Tahun Baru di New Orleans.

“Ini adalah momen bersejarah dalam perjalanan bangsa kita,” kata Johnson dalam pidatonya di DPR.

Baca Juga:  Revitalisasi Planetarium TIM Belum Beres, Pramono Kasih Penjelasan

Dia juga menegaskan bahwa Kongres baru ini akan ‘mendengarkan suara rakyat’.

“Dalam beberapa bulan terakhir, kita telah menyaksikan sesuatu yang luar biasa terjadi –sebuah momen politik yang jarang terjadi dalam sejarah modern: Gelombang besar rakyat Amerika dari berbagai negara bagian, ras, dan agama yang menuntut agar kita kembali mengutamakan kepentingan rakyat Amerika,” katanya menambahkan.
 

Back to top button