News

Mia Khalifa Ancam Boikot Glastonbury jika Band Pro-Palestina Kneecap Dicoret


Mia Khalifa menyerukan memboikot festival musik Glastonbury di Inggris jika band Irlandia Kneecap dikeluarkan dari daftar artis menyusul reaksi keras atas dukungan vokal mereka untuk Palestina.

“Mari kita tunda pemesanan Glastonbury sampai kita melihat apakah mereka akan tetap memasukkan Kneecap dalam daftar artis atau tidak. Jika tidak, saya akan memboikotnya,” kata mantan bintang film dewasa itu dalam sebuah postingan di situs media sosial X, kemarin.

Komentar Khalifa muncul saat anggota parlemen mendesak festival tersebut untuk mencoret trio Irlandia tersebut setelah serangkaian video kontroversial muncul kembali usai kelompok tersebut mendeklarasikan “F*** Israel / Free Palestine” di festival musik Coachella di AS.

Menteri Keamanan Dan Jarvis mengatakan bahwa Glastonbury – acara musik paling terkenal di Inggris – harus berpikir dengan sangat hati-hati tentang siapa yang diundang untuk tampil tahun ini. Sementara Anggota Parlemen Konservatif Mark Francois mengatakan mereka “harus dilarang hari ini”.

Baca Juga:  Pak Hakim, yang Seharusnya Dibatasi di Ruang Sidang adalah Simpatisan Hasto Bukan Awak Media

Kneecap, yang tampil dalam bahasa Irlandia, dilaporkan menjadi salah satu band yang akan tampil di Glastobury pada bulan Juni. Sementara Festival Hurricane dan Southside di Jerman serta Eden Project di Cornwall telah mengeluarkan band tersebut dari daftar formasi mereka.

Kontroversi di Inggris muncul setelah sejumlah video melibatkan band itu, termasuk satu pertunjukan pada November 2023 yang menampilkan pernyataan salah seorang anggota band tersebut. “Satu-satunya Tory yang baik adalah Tory yang sudah mati. Bunuh anggota parlemen setempat,” katanya. Tory adalah sebutan untuk Partai Konservatif di Inggris.

Dalam video lain, salah satu anggota tampak berteriak “Hamas, Hizbullah”. Kedua video tersebut telah memicu penyelidikan oleh unit kontraterorisme Kepolisian Metropolitan.

Baca Juga:  Polisi Janji Percepat Penyelidikan Kasus Tanah Mbah Tupon

Kelompok tersebut menyatakan bahwa mereka tidak mendukung Hamas maupun Hizbullah. Mereka juga menolak anggapan bahwa band-nya berusaha menghasut kekerasan terhadap anggota parlemen atau individu mana pun. “Sebuah cuplikan rekaman, yang sengaja diambil di luar konteks, sekarang dieksploitasi dan dijadikan senjata, seolah-olah itu adalah ajakan untuk bertindak,” kata band tersebut.

Mereka juga meminta maaf kepada keluarga anggota parlemen Joe Cox dan David Amess yang terbunuh, dengan mengatakan: “Kepada keluarga Amess dan Cox, kami menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya, kami tidak pernah bermaksud menyakiti kalian.”

Mia Khalifa yang merupakan pendukung vokal Palestina, baru-baru ini difoto bersama band tersebut di Glass House California. Massive Attack juga membela band tersebut, dengan mengatakan ‘Kneecap bukanlah ceritanya. Gaza adalah ceritanya. Genosida adalah ceritanya’.

Baca Juga:  Uni Eropa akan Ambil Tindakan Balasan Apabila Negosiasi Tarif AS Gagal

“Solidaritas bagi semua seniman yang memiliki keberanian moral untuk menentang kejahatan perang Israel, dan penganiayaan serta pembantaian yang sedang berlangsung terhadap Rakyat Palestina.”

Sebuah surat yang ditandatangani oleh 40 musisi – termasuk Annie Mac, Bicep, Fontaines DC, dan Primal Scream – menyerukan solidaritas dengan Kneecap dalam membela hak mereka untuk kebebasan berekspresi.

Petisi itu mengungkapkan, sudah menjadi kepentingan utama setiap seniman agar semua ekspresi kreatif dilindungi dalam masyarakat yang menghargai budaya. “Merupakan tugas pula bagi tokoh-tokoh pemimpin utama dalam industri musik untuk secara aktif membela kebebasan berekspresi dalam seni – dan bukannya berusaha membungkam pandangan yang bertentangan dengan pandangan mereka.”

Back to top button