INILAHSULSEL.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan 50 unit tenda darurat untuk menyediakan tempat sementara bagi para korban selamat dari bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Fajar Setyawan, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta pada hari Selasa, menyatakan bahwa puluhan unit tenda tersebut siap digunakan untuk para korban selamat. Data menunjukkan bahwa ada sebanyak 23 keluarga atau total 77 orang yang membutuhkan bantuan ini.
Para korban berasal dari Desa Manggau, Kecamatan Makale, dan Desa Lembang Randan, Makale Selatan, Tana Toraja, yang terdampak tanah longsor setelah hujan deras pada Minggu (14/4/2024).
Selain tenda, setiap unit tenda darurat yang disediakan oleh BNPB akan dilengkapi dengan fasilitas alas tidur, selimut, dan terutama logistik makanan dalam jumlah yang mencukupi.
“Hal yang paling mendesak saat ini adalah memenuhi kebutuhan dasar bagi masyarakat yang selamat dari bencana ini, karena mereka untuk sementara waktu tinggal di gedung gereja setempat,” ujar Fajar Setyawan setelah melakukan peninjauan langsung di lokasi terdampak tanah longsor.
Meskipun demikian, BNPB terus berupaya mencari cara tercepat untuk menyediakan fasilitas bantuan tersebut agar dapat segera dimanfaatkan oleh warga korban bencana yang saat ini mengungsi di gedung gereja.
Hal tersebut disebabkan oleh hasil tinjauan yang dilakukan oleh Fajar dan tim BNPB, yang menunjukkan bahwa akses menuju daerah terdampak longsor sangat sulit, berlokasi di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut (MDPL), sehingga memerlukan waktu sekitar 45 menit untuk mencapainya dengan berjalan mendaki.
Meskipun demikian, Fajar menegaskan bahwa BNPB serta semua lembaga pemerintah daerah dan pusat akan memberikan prioritas pada semua bentuk bantuan tersebut agar dapat segera tiba dan dimanfaatkan oleh para korban.
“Kami akan mempercepat prosesnya,” tandasnya.
