Dalam upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan hijau, Mahasiswa Tim II Universitas Diponegoro (Undip) yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kecamatan Ampelgading, Pemalang, Jawa Tengah, meluncurkan dua inisiatif penting di Desa Wonogiri. Program-program ini menargetkan pengelolaan minyak jelantah dan optimalisasi Posyandu, dua aspek vital dalam pengembangan berkelanjutan.
Minyak jelantah, yang sering diabaikan, kini menjadi fokus dalam sebuah program inovatif yang menggabungkan ekologi dan ekonomi. Dengan judul “Mengubah Tantangan Menjadi Peluang: Manajemen Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi Untuk Mewujudkan Kesadaran Ekologis yang Berkelanjutan”, pelatihan ini mengajarkan peserta cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.
“Ini membuat kami lebih memahami pengelolaan limbah minyak jelantah dan memberikan penghasilan tambahan,” kata Bu Atun, salah satu peserta dalam keterangannya, dikutip Senin (14/8/2023). Program ini sendiri menciptakan solusi berkelanjutan yang ramah lingkungan dan berdampak positif bagi masyarakat.

Kesehatan yang Berpusat pada Masyarakat
Tak hanya itu, Posyandu, sebagai bentuk pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia, menghadapi tantangan dalam menjalankan fungsinya. Di Desa Wonogiri, Tim II Universitas Diponegoro mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini.
Melalui pelatihan dan diskusi, ibu-ibu yang memiliki anak usia balita diajarkan tentang pentingnya gizi pada balita dan tujuan posyandu. Bu Tati, seorang kader posyandu balita, merasakan dampak positif, “Kehadiran mahasiswa KKN telah membawa arah baru dalam pelaksanaan posyandu balita,” ungkapnya.

Program ini berhasil mengoptimalisasi Posyandu Desa Wonogiri melalui pemutakhiran program, peningkatan partisipasi masyarakat, dan pelatihan tenaga kesehatan.
Dua inisiatif ini menunjukkan bagaimana pendekatan inovatif dan kolaboratif dapat mengubah tantangan menjadi peluang. Baik dalam pengelolaan limbah minyak jelantah maupun dalam pelayanan kesehatan masyarakat, Tim II Universitas Diponegoro telah menunjukkan bahwa dengan kerjasama dan edukasi, kita dapat menciptakan solusi yang berdampak nyata dan berkelanjutan.
Menuju Desa Sehat dan Hijau bukanlah sekadar slogan, tetapi sebuah misi yang diemban oleh Universitas Diponegoro. Melalui inisiatif-inisiatif ini, para mahasiswa telah membuktikan bahwa transformasi positif adalah mungkin, dan bahwa setiap langkah kecil dalam arah yang benar membawa kita lebih dekat ke tujuan bersama kita: sebuah dunia yang lebih sehat, hijau, dan berkelanjutan.
Ibnu Naufal