SulselNews

Menteri Pertanian Memberi Bantuan dan Santunan Pada Anak Yatim dan Korban Banjir Sulsel

INILAHSULSEL.COM – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan dan santunan kepada sejumlah anak yatim serta korban banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Dengan senang hati, saya memberikan santunan berupa uang pribadi sebesar Rp10 juta per orang. Semoga ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di sana,” ujar Amran dalam keterangan yang disampaikan di Jakarta pada hari Sabtu (11/5/2024).

Amran mengundang sejumlah anak yatim dan keluarga korban banjir serta tanah longsor di wilayah Sulawesi Selatan untuk bertemu di Kota Makassar pada hari Jumat (10/5/2024).

Mentan mengatakan bahwa bantuan pribadi yang diberikan tersebut diharapkan dapat meringankan beban para korban sehingga mereka dapat bangkit kembali dan memperkuat perekonomian di daerah tersebut yang sempat lumpuh akibat bencana.

“Semua mereka adalah saudara kita, dan ketika terjadi bencana, kita harus segera bergerak. Tim kami turun ke lapangan untuk mendata semua sektor pertanian yang terdampak. Kami akan memberikan bibit gratis, traktor gratis, dan pupuk gratis kepada korban yang terkena dampak bencana,” tambah Amran.

Baca Juga:  Conor McGregor Umumkan Maju Pilpres Irlandia 2025

Dia mengaku ingin turun langsung mengunjungi masyarakat yang terdampak di lokasi longsor dan banjir. Namun, saat ini ia masih memiliki tugas yang harus diselesaikan atas perintah Presiden Joko Widodo, yakni melakukan kunjungan ke seluruh provinsi untuk memastikan percepatan masa tanam demi ketersediaan pangan di tanah air.

“Sejujurnya, saya ingin sekali turun langsung ke lokasi longsor dan banjir untuk mengunjungi saudara-saudara kita di sana. Namun, saya masih memiliki agenda penugasan dari Bapak Presiden untuk berkeliling ke berbagai provinsi. Oleh karena itu, hari ini saya mengundang saudara-saudara kita yang terdampak bencana ke sini,” ujar Amran.

Amran menjelaskan bahwa ia telah menugaskan para relawan kemanusiaan dari AAS Foundation dan AAS Community untuk langsung mengirimkan bantuan kemanusiaan ke lokasi longsor dan banjir.

Baca Juga:  KPK tak Kunjung Panggil Kembali Eks Menhub Budi Karya, Padahal Sering Disebut di Korupsi DJKA

Sebelumnya, AAS Foundation dan AAS Community telah menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir dan tanah longsor di daerah tersebut dengan total sekitar Rp6 miliar.

Dalam pengiriman ini, sekitar 60 truk telah berangkat dari AAS Building pada Rabu, 8 Mei 2024, untuk disalurkan ke wilayah yang terkena dampak bencana di Kabupaten Luwu, Wajo, Sidrap, dan Enrekang, Sulawesi Selatan.

Mengenai bencana ini, Mentan berharap agar semua pihak dapat memperkuat sinergi dan mengutamakan semangat persaudaraan untuk membantu memulihkan kondisi di sekitar lokasi bencana.

Menurut Amran, saat ini yang dibutuhkan adalah kerjasama dan bantuan kepada sesama yang terkena musibah.

“Saya ingin menyatakan bahwa ini adalah ujian bagi kita semua. Tapi dalam ujian ini, apakah kita bersedia untuk membantu sesama? Kita harus bersedia membantu karena ini adalah bagian dari jalan menuju surga yang dikehendaki oleh Allah. Kita harus bersaing untuk mendapatkan surga-Nya,” tandasnya.

Baca Juga:  MUI: Pemerkosaan oleh Dokter Priguna Masuk Kategori Kejahatan Luar Biasa

Diketahui bahwa tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan telah dilanda banjir dan longsor, yang mengakibatkan 15 orang meninggal dunia.

Hingga saat ini, sebanyak 210 warga yang paling terdampak, terutama di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, telah dievakuasi ke pengungsian sementara.

Tujuh kabupaten yang terkena dampak banjir dan longsor di Sulsel adalah Kabupaten Luwu, Sidrap, Luwu Utara, Soppeng, Enrekang, Sinjai, dan Wajo. Dari total 15 korban meninggal, sebanyak 13 di antaranya berasal dari Luwu, sedangkan masing-masing satu korban berasal dari Wajo dan Sidrap.

Mentan juga berencana untuk memberikan bantuan sebesar Rp6 miliar yang terdiri atas bibit, benih, pupuk, dan alat mesin pertanian guna membantu memulihkan lahan pertanian yang terdampak banjir dan longsor di wilayah tersebut.

Back to top button