Market

Menko Zulhas Yakin Swasembada Pangan Mendekat: Tahun Depan tak Impor Beras, Gula, Jagung dan Garam


Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) optimistis, Indonesia tidak akan mengimpor beras, gula, jagung dan garam untuk konsumsi pada tahun depan.

“Kalau ketahanan pangan, tahun depan kita sudah putuskan tidak impor beras. Tahun depan, tidak impor jagung untuk pakan. Tahun depan, kita sudah tidak impor garam untuk konsumsi,” ujar Menko Zulhas usai melakukan Rapat Koordinasi bidang Pangan di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Dia meyakini, program strategis ketahanan pangan bisa lari cepat dalam pelaksanaannya. Di sisi lain, upaya menghentikan impor sejumlah komoditas pangan, diyakini berdampak positif. Agar Indonesia bisa secepatnya berdaulat pangan. “Kita ingin cepat agar swasembada pangan ini tidak hanya ketahanan tapi kita ingin berdaulat,” kata Ketum PAN ini.

Baca Juga:  Hambat Swasembada Pangan Presiden Prabowo, DPR Dorong Bongkar Kasus Subsidi Pupuk yang Seret PT PI

Dalam rapat koordinasi yang digelar hari ini, Menko Zulhas membahas kebutuhan bibit tanaman pangan, irigasi, mekanisme tanam serta teknologi untuk menghadirkan sektor pertanian yang lebih maju.

Selain itu, kata Menko Zulhas, Kemenko Pangan mendukung program perhutanan sosial yang digagas Kementerian Kehutanan. Tujuannya cukup bagus. Memanfaatkan lahan hutan secara optimal, sehingga dapat produktif dan bisa menjadi cadangan pangan pada masa mendatang.

Selain itu juga pemanfaatan lahan mangkrak menjadi tambak nila salin yang ramah lingkungan yang juga diharapkan mampu memberikan contoh kepastian berusaha bagi masyarakat.

Adapun Menko Bidang Pangan melakukan rapat siang ini dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria.

Baca Juga:  Dirjen Bea Cukai Askolani Belum Tahu Isu Dia Bakal Diganti

Lewat koordinasi yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini diharapkan mampu mengakselerasi program swasembada pangan yang diharapkan diimplementasikan pada 2025.

Back to top button