News

Menkes Ungkap Rating Prabowo Tinggi Berkat Program Kesehatan


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap faktor rating Presiden RI Prabowo Subianto tinggi di survei Litbang Kompas karena program kesehatan yang ada di pemerintahan saat ini. Hal tersebut disampaikannya saat Rapat Kerja bersama Komisi IX di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025).

Dalam rapat tersebut dirinya membahas perkembangan penyusunan Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK), termasuk sinkronisasi dengan RPJMN 2025-2029 dan evaluasi pelaksanaan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG).

“Program ini adalah yang paling menentukan kenapa pak Prabowo ratingnya paling tinggi di survei Litbang Kompas,” kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025).

Ia memaparkan, program kesehatan dengan jangkauan terbesar ke masyarakat yakni sebanyak 24 juta anak program stunting, 79 juta orang program imunisasi, 82 juta anak program makan bergizi gratis, 203 juta orang program vaksinasi COVID-19, dan 280 juta orang program PKG.

Baca Juga:  Polisi Selidiki Keterlibatan Selebgram Asal Cikarang di Kasus Investasi Bodong

“Jadi, nomor satu itu 85,0 persen itu menyediakan pelayanan kesehatan gratis. Jadi kalau bapak ibu bisa pilih lagi nomor satu, tiga, lima, dan enam itu bidang kesehatan, lalu nomor dua dan empat itu pendidikan,” tuturnya.

Diketahui, berdasarkan paparan yang ada sebanyak 85, persen masyarakat puas dengan PKG, 82,1 persen puas dengan renovasi sekolah rusak, 81 persen puas dengan pembangunan rumah sakit lengkap berkualitas di kabupaten.

Kemudian, di urutan ke empat yakni sebanyak 81 persen puas dengan pembangunan sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten, 78,1 persen puas dengan bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil, dan 74,6 persen puas dengan penurunan kasus TB hingga 50 persen dalam lima tahun.

Baca Juga:  Polda Metro Jaya Ultimatum 4 DPO Pembakar Mobil Polisi Serahkan Diri

“Jadi beliau (Prabowo) itu kenapa tinggi ratingnya itu 1, 3, 5, 6 kesehatan. Jadi harusnya semua yang ada di Komisi IX kalau pemilihan lagi, menang lagi, karena rakyat sangat sensitif ke sini,” tuturnya.

Back to top button