Mengenal Mendiang Suami Najwa Shihab 20 Tahun, Anies Ungkap Ibrahim Orang yang Menyenangkan

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut mengenang mendiang suami jurnalis kondang Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf. Baginya, Ibrahim merupakan sosok yang begitu menyenangkan. Anies mengaku sudah mengenalnya selama 20 tahun.
“Menyenangkan orang ini, Ibrahim itu menyenangkan sekali, baik. Saya kenal sudah 20 tahun sejak 2005,” tutur Anies kepada wartawan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2025), saat menghadiri prosesi pemakaman Ibrahim.
Lebih lanjut, Anies mengingatkan bahwa setiap ada kematian seseorang, artinya hal ini sebagai penanda bagi orang yang masih hidup saat ini.
“Jadi insya Allah, semua bagi kami yang masih hidup penanda untuk mengambil hikmah dan kami yakin almarhum, saudara kita Ibrahim, wafat dalam keadaan husnul khotimah,” tutur Anies.
Selain itu, Anies juga menyebut Ibrahim adalah sosok yang selalu mau bekerja keras selama hidupnya. Ia mendoakan Najwa Shihab dan keluarga tabah menghadapi ini semua.
“Dia orang baik yang selama ini selalu bekerja dengan kebaikan dengan sepenuh hati jadi kami yakin kembali dalam husnul khotimah dan kami mendoakan sebagai keluarga khususnya Mbak Najwa, Izat diberikan ketabahan melewati masa-masa yang berat ini,” jelasnya.
Selain Anies Baswedan, turut hadir Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia Ahmad Riza Patria dan seniman Sudjiwo Tejo.
Diketahui, suasana duka makin terasa di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2025). Hujan deras yang tak henti mengiringi kepergian mendiang Ibrahim Sjarief Assegaf.
Pantauan Inilah.com, jenazah mulai disalatkan di Masjid Jami Albarkah, Jakarta Selatan pukul 09.53 WIB. Ketika jenazah dibawa ke masjid, rombongan keluarga mulai dari Najwa dan sang ayah, M Quraish Shihab ikut menyusul dan memasuki masjid.
Selang beberapa menit, mobil rombongan keluarga beserta patwal dan ambulans bertuliskan Rabithah Alawiyah mulai berbaris. Tak lama, jenazah dimasukkan ke dalam mobil ambulans dan langsung menuju ke pemakaman.
Sementara itu, Najwa beserta keluarga perempuan lainnya tidak ikut pergi ke makam dan langsung memasuki rumah.
Sampai di TPU, jenazah langsung diantarkan ke pemakaman dengan menggunakan payung untuk menutupi keranda. Jenazah langsung dikuburkan dan kerabat keluarga mulai membacakan Yasin dan tahlil.
Berdasarkan keterangan di rumah duka, pemakaman dihadiri hanya oleh laki-laki. Sementara untuk kaum perempuan, dapat menyampaikan belasungkawa di rumah duka.