Mengapa Laki-laki Tumbuh Lebih Cepat daripada Perempuan?

Selama lebih dari satu abad, para ilmuwan telah mempelajari bagaimana pria dan wanita tumbuh secara fisik. Meskipun sudah diketahui bahwa pria umumnya lebih tinggi dan lebih berotot, data terkini menunjukkan bahwa pertumbuhan fisik pria terutama dalam hal tinggi dan berat badan, telah jauh melampaui wanita selama 100 tahun terakhir.
Ketimpangan ini, yang dikenal sebagai dimorfisme ukuran seksual (SSD), memberikan informasi tentang bagaimana evolusi, kondisi kehidupan, dan faktor sosial-ekologis memengaruhi pertumbuhan. Ada beberapa alasan mengapa pria tampaknya tumbuh lebih cepat daripada wanita, mengutip Times of India.Â
Pertumbuhan dan Sifat Evolusi Pria
Postur tubuh pria yang lebih tinggi dan lebih berotot telah lama dikaitkan dengan keunggulan evolusi, seperti persaingan fisik dan daya tarik bagi calon pasangan. Namun, sifat-sifat ini memiliki konsekuensi perkembangan yang lebih besar.Â
Penelitian menunjukkan bahwa paparan stresor dini seperti penyakit atau gizi buruk secara tidak proporsional memengaruhi pertumbuhan pria dibandingkan dengan wanita. Ini berarti bahwa tinggi dan berat badan pria lebih sensitif terhadap perubahan kondisi kehidupan, yang memperbesar kesenjangan pertumbuhan saat lingkungan membaik.
Peran Peningkatan Kondisi Kehidupan
Selama seabad terakhir, layanan kesehatan, gizi, dan kondisi kehidupan secara keseluruhan yang lebih baik telah berkontribusi pada peningkatan tinggi dan berat badan di seluruh populasi. Pertumbuhan pria lebih dari dua kali lipat dibandingkan wanita.Â
Di Inggris selama paruh pertama abad ke-20, tinggi pria meningkat 2,76 kali lebih banyak daripada wanita. Di Nigeria, ditemukan bahwa pria dari daerah yang kekurangan gizi memiliki tinggi 7,5 cm lebih pendek daripada rekan-rekan mereka yang lebih bergizi, sementara wanita menunjukkan perbedaan yang lebih kecil, yaitu hanya 3,2 cm. Temuan ini menunjukkan bahwa pertumbuhan pria lebih responsif terhadap peningkatan kondisi kehidupan daripada wanita.
Memahami Kesenjangan Pertumbuhan Gender
Salah satu alasan untuk perbedaan ini terletak pada biologi sifat-sifat yang dipilih secara seksual. Sama seperti tanduk ibex jantan yang merupakan indikator kesehatan mereka, tinggi dan berat badan jantan adalah sifat-sifat yang bergantung pada kondisi yang berfluktuasi dengan kondisi perkembangan.Â
Di negara-negara dengan standar hidup yang lebih baik, sifat fisik jantan menunjukkan peningkatan yang lebih besar daripada betina. Hal ini memunculkan gagasan bahwa pertumbuhan jantan merupakan penanda kondisi lingkungan yang lebih sensitif.
Nutrisi dan Stres Membentuk Pertumbuhan
Kesenjangan antara pertumbuhan pria dan wanita menjadi lebih jelas di wilayah dengan akses nutrisi yang lebih baik. Negara-negara yang lebih kaya, dengan makanan olahan yang kaya energi, telah memungkinkan kenaikan berat badan yang signifikan pada individu tertentu—terutama di kalangan pria.Â
Paparan awal terhadap pemicu stres, seperti penyakit atau kekurangan gizi, juga berdampak lebih parah pada pria, membuat pertumbuhan mereka lebih bervariasi tergantung pada kondisi kehidupan. Bagi wanita, dampak pemicu stres tersebut tampaknya tidak terlalu ekstrem, sehingga menghasilkan pola pertumbuhan yang lebih konsisten.
Kesimpulan yang diambil dari data selama satu abad menunjukkan bahwa pola pertumbuhan pria dapat menjadi penanda kesehatan masyarakat yang berguna. Karena hal ini menggambarkan lingkungan perkembangan awal, tinggi badan khususnya merupakan biomarker yang ampuh untuk mengevaluasi situasi kehidupan.
Â