Mendikdasmen Ungkap 6 Prioritas Pendidikan, Fokus Renovasi Sekolah dan Kesejahteraan Guru
Sejumlah murid kelas 1 Sekolah Dasar saat mengikuti pembelajaran tatap muka di SDN Kapuk 02 Pagi, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (12/12/2022). (Foto: Inilah.com/Didik Setiawan).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyampaikan sejumlah program prioritas dalam rapat kerja perdana dengan Komisi X DPR RI, Rabu (6/11).
Mengusung slogan besar “Mencerdaskan dan Memajukan Bangsa,” yang diambil dari UUD 1945 dan sering dikutip Presiden Prabowo Subianto, program ini bertujuan untuk mencapai visi “pendidikan bermutu untuk semua” sesuai UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Berikut adalah enam program prioritas Kemendikdasmen yang disampaikan oleh Abdul Mu’ti:
1. Penguatan Pendidikan Karakter
Program ini meliputi pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai bagi guru, peningkatan kompetensi guru BK dan guru agama, pengangkatan guru BK, penanaman karakter tujuh kebiasaan anak Indonesia, serta program makan siang bergizi bagi siswa.
2. Wajib Belajar 13 Tahun dan Pemerataan Pendidikan
Program ini mencakup pemerataan kesempatan belajar melalui afirmasi pendidikan, seperti rumah belajar, pendidikan jarak jauh, dan PAUD, serta memfasilitasi relawan mengajar guna memperluas akses pendidikan.
3. Peningkatan Kualifikasi dan Kesejahteraan Guru
Program ini berfokus pada peningkatan kualifikasi pendidikan guru minimal Diploma IV/Strata Satu (D-IV/S-1), pelatihan kompetensi guru, dan peningkatan kesejahteraan melalui sertifikasi guru.
4. Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi, dan Sains Teknologi
Program ini dirancang untuk meningkatkan pendidikan matematika, sains, dan teknologi sejak usia dini, pendirian dan pengembangan sekolah unggul, serta penguatan pendidikan vokasi, kejuruan, dan pelatihan teknis.
5. Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Salah satu prioritas Kemendikdasmen adalah renovasi dan perbaikan fasilitas sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang layak dan kondusif.
6. Pembangunan Bahasa dan Sastra
Program ini mencakup pemartabatan bahasa negara, pelindungan bahasa daerah, penginternasionalan bahasa Indonesia, dan peningkatan literasi untuk mendukung budaya baca dan tulis.
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Kemendikdasmen akan mengajak seluruh ekosistem pendidikan untuk berpartisipasi dalam implementasi program-program tersebut, sesuai prinsip kebaruan, kemitraan, dan keadilan yang termaktub dalam UU Sisdiknas.
Ia berharap bahwa seluruh masyarakat dapat berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan yang lebih bermutu dan berkelanjutan.
Dukungan Anggaran dan Tantangan yang Dihadapi
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan bahwa masih terdapat tantangan besar yang perlu dijawab, terutama dalam hal anggaran pendidikan.
Meskipun anggaran pendidikan nasional mengalami peningkatan, Kemendikdasmen hanya mengelola sekitar 15 persen dari belanja wajib pendidikan dalam APBN. Selain itu, masih banyak pemerintah daerah yang belum mampu memenuhi alokasi anggaran minimal 20 persen untuk pendidikan dalam APBD mereka.
“Hanya enam dari 34 provinsi dan hanya dua dari 514 kabupaten/kota yang mengalokasikan 20 persen APBD untuk pendidikan di luar dana transfer daerah,” kata Hetifah.
Oleh karena itu, Komisi X siap bekerja sama dengan Kemendikdasmen dalam fungsi anggaran, legislasi, dan pengawasan untuk memastikan tercapainya target prioritas pendidikan di bawah Kabinet Merah Putih.