Market

Masih Diminati, Prabowo Ngaku Sering Ditanya Kelapa Sawit Indonesia


Presiden RI Prabowo Subianto menyebut banyak pihak yang menanyakan kelapa sawit dari Indonesia. Menurutnya, ini menjadi bukti kelapa sawit Indonesia masih menjadi komoditas yang diminati banyak negara.

“Saya kemana-kemana semua tanya, semua minta kelapa sawit dari Indonesia,” kata Prabowo di acara Sarasehan Ekonomi yang berlangsung di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

Akan tetapi, Prabowo menyebut kehadiran kelapa sawit tidak bisa tersedia secara instan. Setidaknya dibutuhkan lima sampai enam tahun bagi kelapa sawit untuk panen.

“Kami mencari benih yang bagus, yang tanahnya cocok, ada sumber air, dan cuaca yang baik. Kami menanam, kami merawat, baru ada hasilnya. Mungkin lima tahun enam tahun ya,” ujar Prabowo.

Baca Juga:  Lawan Kegilaan Trump, Indonesia Siap Tinggalkan Pasar AS, Alihkan ke Eropa dan Amerika Latin

Sebelumnya, pada 2024, nilai ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) terus menurun. Pemicunya diyakini karena pasar global yang sedang lesu.

Menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono ekspor CPO Indonesia selama 2024 mencapai US$27,76 miliar (Rp440 triliun).

Angka ini turun dibandingkan ekspor kelapa sawit pada 2023, yang mencapai US$30,32 miliar (Rp463 triliun). 

“Nilai ekspor sebesar itu diperoleh dari ekspor minyak sawit sebesar 29,5 juta ton pada 2024. Ekspor minyak sawit Indonesia pada 2024 mengalami penurunan baik secara nilai, maupun volume dibandingkan 2023,” kata Eddy, Jakarta, dalam pernyataaan pada Sabtu (9/3/2025).

Pada 2023 atau saat perayaan HUT ke-44 Gapki, ekspor minyak sawit mencapai 32,2 juta ton dengan nilai US$ 30,32 miliar (Rp463 triliun). “Penurunan nilai ekspor terjadi untuk semua jenis produk kecuali oleokimia, meskipun dari segi harga Free on Board (FOB) rata-rata dalam mata uang dolar AS per ton semua produk mengalami kenaikan,” katanya. 

Baca Juga:  UU Minerba Izinkan UMKM Kelola Tambang, Diklaim Bahlil Jerih Payah Golkar

Back to top button