
Pedagang ikan bandeng musiman berjualan menjelang tahun baru Imlek di Kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat, Senin (31/1/2022). Bagi warga keturunan Tionghoa, ikan ini melambangkan kemakmuran dan rezeki berlimpah. Salah satu resep makanan khas imlek yaitu Pindang bandeng, umumnya dibuat pindang dengan kuah kecap atau bening asam segar.

Dalam penyajiannya saat Imlek, ikan dengan banyak duri ini dihidangkan secara utuh dari kepala hingga ekor. Ini merupakan lambang harapan rezeki akan mengalir utuh, mulai dari awal tahun hingga awal tahun.

Pedagang musiman ini berjualan hanya menjelang tahun baru Imlek. Terutama wilayah dengan penduduk mayoritas keturunan Tionghoa.

Ikan dengan harga per kilogram 70 ribu hingga 90 ribu rupiah. Ikan tersebut berasal dari Muara Angke, Jakarta Utara.

Ikan dengan bentuk lonjong ini juga menjadi simbol penghormatan. Melansir dari kkp.go.id, anggota keluarga yang tidak membawa ikan pada anggota keluarga yang lebih tua dianggap tidak punya liangsim atau kesopanan. Sehingga ikan bandeng dapat menjadi hantaran saat tahun baru Imlek.

Konsumsi Ikan Bandeng Membawa Kemakmuran
Mengkonsumsi ikan berukuran besar saat perayaan tahun baru Imlek warga keturunan Tionghoa percaya akan membawa kemakmuran dan rezeki yang melimpah di tahun baru mendatang.

Ukuran ikan bandeng juga menjadi simbol harapan. Semakin besar ukurannya, semakin besar harapan untuk mendapat rezeki yang melimpah. Tak heran bandeng ukuran jumbo dan besar ini laris manis menjelang perayaan Imlek.

Saat perayaan tahun baru Imlek. Warga keturunan Tionghoa akan menghidangkan Ikan Bandeng secara utuh sebagai santapan bersama keluarga dan kerabat.