News

LSI Denny JA: Pemilih Muslim Lebih Pilih Prabowo Dibanding Ganjar

Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mencatat bahwa bakal capres (bacapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto unuggul di sisi pemilih muslim. Sedangkan Ganjar Pranowo unggul di pemilih non Muslim.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfraby mengatakan bahwa hal ini perlu menjadi perhatian bagi poros Prabowo. Sebab, untuk segmen pemilih non Muslim Prabowo kalah sangat telak dari politikus berambut putih.

“Dukungan Prabowo di pemilih muslim sebesar 41,7 persen. Dukungan Ganjar di kalangan muslim sebesar 34,6 persen dan dukungan Anies di pemilih muslim sebesar 16,4 persen,” kata Adjie di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (2/10/2023).

Baca Juga:  Dugaan Korupsi PT Pupuk Indonesia, Informasi Sekecil apapun Jangan KPK dan Kejagung Abaikan

Sementara dukungan dari pemilih non-muslim terhadap Ganjar sebesar 61,9 persen. Sedangkan, Prabowo hanya meraih dukungan sebesar 25,3 persen dan dukungan pemilih non muslim terhadap Anies sebesar 1,0 persen.

Adjie menuturkan jika dari sisi gender, laki-laki lebih banyak mendukung Prabowo. Sbeanyak 42,6 persen Prabowo mendapatkan dukungan dari laki-laki, Ganjar sebanyak 37,0 persen dan Anies hanya 12,8 persen.

“Di masyarakat yang berjenis kelamin perempuan, Ganjar unggul tipis atas Prabowo. Ganjar mendapatkan dukungan sebesar 38,8 persen. Prabowo mendapatkan dukungan sebanyak 36,9 persen dan Anies hanya 16,3 persen,” jelas Adjie.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada rentang waktu 4 hingga 12 September 2023. Adapun metodologi sampling yang digunakan pada survei ini yakni multi-stage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan margin of error sebesar 2,9 persen.

Baca Juga:  7 Sikap Tegas MUI dan Tokoh Agama soal Gaza: Tolak Relokasi, Dukung Jihad Internasional

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.

Back to top button